Monday, October 08, 2012

Transjakarta: Kubenci Kau dengan Penuh Kasih Sayang


Penulis sudah lebih dari 2 tahun menjadi pelanggan Transjakarta, sejenis bus rapid transit (BRT) atau lebih akrab dikenal sebagai “busway”. Angkutan massal berbasis bus ini dulunya diharapkan mampu mengatasi kemacetan Jakarta. Mengapa Pemerintah memilih busway bukan subway atau monorail? Ntahlah, tapi sejauh pengetahuan Penulis, menurut pakar transportasi dan konsultan transportasi pada saat itu, busway adalah angkutan umum massal yang cocok dengan kondisi Jakarta.

Transjakarta melintasi Bundaran HI
 Sekilas tentang Transjakarta
Transjakarta adalah adalah sistem BRT pertama di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Kita harus bilang “WOW” dulu dong, secara Jakarta atau khususnya Indonesia adalah pemakai BRT pertama di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Nah, Transjakarta ini sendiri beroperasi sejak 15 Januari 2004, jadi sudah lebih dari 8 (delapan) tahun beroperasi. Hingga 28 Desember 2011, sudah ada 11 koridor beroperasi, 1 masih dalam konstruksi, dan 3 lagi masih dalam rencana dengan 181 halte serta mengangkut rata-rata 310.000 penumpang setiap hari. Sekali lagi, WOW!! Bus Transjakarta melewati jalur khusus dan harga tiketnya masih disubsidi oleh Pemda DKI, makanya bayarnya cuma Rp 3.500/trip aja. Hingga saat ini, Transjakarta memiliki rute BRT terpanjang di dunia (dengan panjang sekitar 172 km) dan memiliki lebih dari 520 bus yang beroperasi. Untuk ketiga kalinya, WOW!!

Saturday, October 06, 2012

“Menggerakkan Tradisi, Meneguhkan Indonesia”

Peringatan 1000 hari Wafatnya Gus Dur
Jumat, 29 September 2012, sepertinya tidak biasa bagiku. Hari ini aku banyak kesel namun banyak tertawa. Seraya menyukseskan satu program di kantor yaitu meningkatkan kepedulian terhadap pengelolaan dokumen yang baik dan benar, aku banyak bercanda dan tertawa dengan rekan-rekan kerja bahkan dengan level manager sekalipun. Di sisi lain, kekesalan juga menumpuk. Kekesalanku memuncak ketika mendapat Blackberry Messanger (BBM) dari temanku dalam perjalananku menuju Benhil dari Gambir. Temanku ini meminta bantuan melalui BBM di pagi hari untuk membantu proses pindahan kos-nya di Benhil pada jam 5an sore nanti. Dengan sedikit malas aku mengiyakan karena mengingat hari ini adalah Jumat maka lalu lintas pasti akan sangat padat di daerah Thamrin-Sudirman. Aku tidak menumpang busway, aku menumpang bis dan harus membayar ekstra untuk itu. Setelah kemacetan panjang di Thamrin, akhirnya bis melewati Bundaran HI. Namun, kuterima BBM dari temanku tersebut yang isinya membatalkan bantuan yang diminta dan ditunda untuk keesokan harinya. Dengan sedikit kesal aku harus memutar balik perjalanan dan berjibaku di busway dengan para penumpang yang penuh sesak. Setibanya di Gambir, aku langsung mencari tempat makan langganan dan ternyata tutup. Akhirnya tidak ada pilihan lain, membeli nasi padang yang aku kurang suka.


Monday, August 06, 2012

Pulkam Trip – 6th Day (Sidikalang-Medan-Jakarta)

Senin, 30 Juli 2012, adalah hari terakhir ku di Sidikalang. Aku tidak akan kemana-mana selain membeli dua bungkus kopi bubuk asli Sidikalang sebagai oleh-oleh kepada dua orang rekan kerja yang telah memesan. Kopi Sidikalang dulu sangat terkenal aromanya yang khas, namun sekarang mulai redup dengan brand kopi asing. Hal ini juga diakibatkan kurangnya inovasi dari pengusaha dan perhatian dari Pemkab Dairi.
UD "IDA" Kopi Bubuk Asli Dairi di Jl Sudirman, Sidikalang
Aku hanya menemani Ibu sepanjang hari berkeliling-keliling rumah sambil beristirahat setelah perjalanan panjang kami yang menguras tenaga. Siang harinya, Ibuku memasak makanan yang spesial, gulai ayam. Sebenarnya aku menolak ketika Ibu akan menawarkan memasak ayam, karena memang ayam peliharaan Ibu belum ada yang cocok untuk dipotong.

Pulkam Trip – 5th Day (Silangkitang-Sidikalang)

Pagi-pagi sekali, suasana sudah hiruk pikuk. Tiga ponakanku sudah bersiap-siap berangkat sekolah. Sedikit malas, akupun terbangun dan mereka pamitan sambil kuberikan uang jajan. Akupun harus bersiap-siap karena hari ini akan kembali ke Sidikalang. Setelah makan pagi dan acara foto bersama, kami pun dijemput AKDP CKB yang akan mengantar kami ke Sidikalang. Karena keterbatasan waktulah, maka cutiku yang hanya seminggu aku manfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk mengunjungi saudara dan famili sebanyak-banyaknya. Meskipun kadang-kadang kunjungan hanya dalam hitungan jam.
Sesaat sebelum pulang ke Sidikalang

Jam dua siang kami sampai di Sidikalang. Aku langsung mandi karena aku tidak akan berani untuk mandi di sore hari di kota kopi yang terkenal sangat dingin ini. Kuambil handuk dan sabun kemudian ditemani Bonggi, anjing peliharaan kami, aku berlari ke sumur di belakang rumah, menuruni sisi-sisi jurang.

Pulkam Trip – 4th Day (Kuta Galung-Dolok Sanggul-Parlilitan-Silangkitang)

Tanpa terasa malam telah menghampiri. Udara dingin mulai menusuk sampai ke tulang. Setelah makan malam yang tergolong spesial karena mereka memasak ayam kampung di gulai, kami pun berbincang-bincang sebelum akhirnya rasa kantuk menyerang. Aku tidur pulas sekali karena kelelahan sepanjang hari. Seharusnya malam ini kami pulang ke Pranginen, dan besok berangkat dari sana ke Dolok Sanggul. 
Foto hasil jepretan Ibuku
Namun tidak ada kata negosiasi bagi Puhun dan Nampuhun, kami pun menyerah dan menginap disana. Sementara Kak Mer yang sudah menunggu kami hanya bisa tersenyum kecewa ketika mendengar kami akan menginap di Kuta Galung dan besok hanya pamit sejenak ke rumahnya sebelum pulang. Ntah makanan apa yang telah ia persiapkan untuk kami malam itu, setahuku ia ingin memasak suatu yang spesial untukku.

Pulkam Trip – 3rd Day (Pranginen-Kuta Galung-Alahan Lebbuh-Kuta Galung)

Alarmku berbunyi. Aku tak tahu ntah jam berapa. Yang kutahu, semua orang telah bersiap-siap. Semua ponakanku telah berpakaian rapi hendak berangkat ke sekolah. Aku pun mempersiapkan diri karena hari ini adalah perjalanan paling melelahkan yang akan kulakukan dalam pulkam trip ini. Aku akan menempuh jarak 3 km berjalan kaki bersama ponakanku untuk mencapai Kuta Galung sementara Ibuku akan diantar kakak iparku dengan sepeda motor. Aku sungguh bersemangat meskipun aku tahu nanti pasti kelelahan. Setelah pamitan, aku pun menyusul ponakanku, Tony,  yang sudah berseragam SMP di tepi jalan dan kami menyusuri jalan yang semakin menanjak sampai dipuncak bukit kemudian berliuk-liuk menurun ke desa yang kami tuju, yaitu Kuta Galung (kuta artinya kampung/desa).
Ponakanku Tony yang akan berangkat sekolah
Kuta Galung adalah pusat keramaian di daerah ini. Disana ada pasar sekali seminggu, ada beberapa gereja, poskesdes, dan sebuah SMP.  Terakhir kali aku berkunjung kesini sekitar tujuh belas tahun yang lalu, namun hingga sekarang aku belum melihat adanya perubahan yang berarti. Setelah aku dihantar sampai depan pintu, Tony berlalu ke sekolahnya. 

Pulkam Trip – 2nd Day (Sidikalang-Dolok Sanggul-Parlilitan-Pranginen)

Setelah tubuhku terasa hangat, aku pun mandi dengan air ramuan yang telah dipersiapkan Ibuku. Rasa segar menyelimuti dan aku berganti pakaian. Kemudian kami berangkat ke rumah kakak kedua sekitar 4 km dari rumah dan menginap disana. Keesokan harinya, kami pun bersiap-siap berangkat ke kampung ayahku. Setelah mempersiapkan barang-barang yang hendak dibawa (dan yang paling penting adalah kamera dan baterainya karena sangat sulit menemukan penjual baterai kamera disana nantinya), kami pun berangkat ke stasiun dan menumpang CKB sejenis AKDP yang mengantar kami sampai Dolok Sanggul.
Simpang Empat Dolok Sanggul, Kab. Humbahas
Setelah dua jam transit disana, kami pun menumpang mobil angkutan sejenis L300 untuk mengantarkan kami ke Pranginen melewati Parlilitan. Tidak terasa tiga jam di perjalanan, sekitar jam 5 sore, kami sampai di rumah kakak kelimaku, yaitu Kak Merdiana. Rumah kak Mer, demikian biasa kupanggil, berada ditepi jalan menuju Kuta Galung. Oh ya, sebagai informasi kami ada sepuluh orang bersaudara, terdiri dari empat laki-laki dan enam perempuan.

Pulkam Trip – 1st Day (Jakarta – Medan – Sidikalang)

Setelah genap satu tahun aku mengikuti program pendidikan untuk menjadi pekerja di salah satu BUMN terbesar di Indonesia, maka aku mendapat cuti pendidikan selama sekitar satu minggu, terhitung sejak 24 Juli-31 Agustus 2012. Kalau saja perusahaan tidak membayar biaya tiketku untuk cuti, maka aku tentu tidak akan pulang kampung (pulkam) mengingat ongkos yang cukup mahal. Meskipun tiket kembali ke Jakarta harus kubayar sendiri, namun kesempatan ini tidak aku sia-siakan. Sedikit informasi, sejak meninggalkan kampung halaman pada bulan Agustus 2006 dan menempuh pendidikan tinggi di Bandung, aku belum pernah dan bertekad tidak akan kembali ke kampung halaman sebelum menjadi “orang”. Akan tetapi, Tuhan berkehendak lain. Pada tanggal 23 Februari 2012 sekitar Pukul 22.00 WIB atau hanya beberapa jam menjelang hari kasih sayang, Tuhan menunjukkan kasih sayang kepada Ayahku dengan menjemputnya ke pangkuan-Nya di surga setelah berjuang melawan sakit yang dideritanya selama lebih dari dua tahun. Aku masih ingat betul ketika Ibuku berkata: “Doman, Ayahmu sudah pergi. Meskipun demikian kamu jangan berkecil hati ya kalau kamu tidak bisa melihat Ayahmu untuk terakhir kali, bukan karena apa, tetapi karena kita tidak ada uang untuk membeli tiketmu pulang kampung. Lanjutkan kuliahmu dengan semangat.” Dan aku pun hanya berpasrah.

Sunday, July 15, 2012

Madagascar 3 vs Ice Age 4 : Kisah tentang Persahabatan

Bagi para penggemar film animasi maka film Madagascar dan Ice Age pasti sudah tidak asing lagi. Dua film ini mengangkat tema persahabatan, salah satu tema yang paling saya suka. Dalam dua film diatas, Madagascar 3 dan Ice Age 4, bercerita tentang kisah persahabatan. Dalam film Madagascar 3, semuanya saling membantu, melindungi dan mendukung sahabatnya sampai akhirnya mereka mencapai tujuan mereka, yaitu kembali Central Park Zoo di New York. Memang dalam perjalanan persahabatan mereka tidak selalu indah, selalu ada perbedaan pendapat bahkan yang mengarah pada perpecahan. Namun, karena satu sama lain saling mendukung, mereka bisa menyelesaikan setiap perpecahan. Demikian juga dalam Ice Age 4, semua saling mendukung. Bahkan diakhir dari film ini, dinyanyikan sebuah lagu yang sangat indah oleh semua pemain  berjudul "We' re Family". Indah sekali.


Monday, July 02, 2012

Surat untuk Mama: Sebuah Kisah Hidup Menggapai Cita-cita

Jakarta, 1 July 2012
Mama yang kurindukan,
Surat ini kutulis bukan untuk kukirim padamu. Karena saat surat ini kutulis, memang aku sudah tidak pernah mengirim surat lagi untukmu. Selain dengan adanya handphone yang memudahkan kita untuk saling melepas rindu, aku juga semakin sibuk dan tidak ada lagi keinginan untuk menulis surat. Dulu mama pasti selalu menantikan suratku dari Bandung ketika aku masih kuliah, dan Mama pasti sangat sangat senang ketika surat itu dibacakan. Dan sebagaimana ceritamu dulu padaku, Papa pasti akan membaca suratku berkali-kali, seakan-akan ada kebahagiaan dimatanya ketika membaca surat-suratku. Juga Mama dan Papa selalu menyimpan rapi semua surat yang pernah kukirimkan. Hal itu kuketahui ketika aku pulang sewaktu Papa meninggal tiga tahun yang lalu. Sayang Papa tidak pernah bertemu dengan anaknya yang sangat dibanggakannya. Terakhir kali dia melihatku, ketika mengantarku ke gang rumah kita, sebelum aku berangkat ke Medan dan terbang ke Jakarta tujuh tahun lalu. Ntah mengapa, Papa yang biasanya paling tegar dan keras pendiriannya dalam keluarga kita, seakan-akan tahu bahwa itu adalah pertemuan terakhirnya denganku, dia meneteskan air mata saat dia memelukku erat. Tidak pernah Papa memeluk anaknya. Dia memang sedikit dingin. Tapi dia adalah Papa terbaik di dunia. Dia kemudian membelakangiku dan mengusap air matanya, seolah-olah tidak mampu melihat kepergianku. Saat itu aku tidak tahu apa makna semua itu.

Mama yang kurindukan,
Aku lihat beberapa keluarga besar kita ikut mengantar kepergianku, juga ada sejumlah tetangga. Bahkan beberapa diantara mereka menitipkan sejumlah uang, katanya untuk jajan di perjalanan. Tak terungkapkan betapa haru biru perasaanku saat itu. Aku akan kuliah di Bandung!!! Seakan-akan masih dalam mimpi dan semuanya begitu cepat. Aku menerima pesan singkat dari teman di Medan pada malam hari: “Kamu lulus seleksi penerimaan mahasiswa baru.”

Friday, June 29, 2012

Mengampuni, Berdamai dan Batu-Batu Setan!


Central Park Mall
Kamis, 28 Juni 2012, Doman dan dua orang teman (IS & PW) mengunjungi Central Park, Jakarta Barat. Bagi kedua teman saya, itu adalah pertama kali kunjungan mereka kesana, tapi bagi saya itu adalah kunjungan saya yang kesekian kali. Central Park @ Podomoro City merupakan salah satu mall favorit saya karena menawarkan konsep yang sangat menarik. Sekalipun berdampingan dengan Mall Taman Anggrek (salah satu mall elit di Jakarta) dan Mall Ciputra (salah satu mall untuk kelas menengah) di daerah Tanjung Duren, tetapi Central Park tetap menjadi mall favorit. Dilengkapi dengan Tribeca Park, Podomoro Apartment, Agung Podomoro Land (APL) Tower, Pullman Hotel serta diisi dengan tenant-tenant terkenal (Carrefour, Gramedia, Blizt Megaplex, Zara, Mango, Starbuck, etc.), maka wajar saja mall ini menjadi salah satu mall yang wajib dikunjungi. Selain itu, mall ini merupakan mall yang paling ramah terhadap pengunjung karena menyediakan tempat duduk dalam jumlah banyak, ada musical fountain, dan konsep "Shopping Marathon" dalam waktu-waktu tertentu. Selain itu, mall ini juga sering membuat konsep-konsep tertentu yang semakin memanjakan pengunjung. Kalau hendak kesini, disarankan diluar jam keluar kantor karena macetnya sangat keterlaluan. Apabila Anda menggunakan busway, ada shelter khusus yaitu S. Parman Central Park.

Wednesday, June 27, 2012

Etos Kerja: Bekerja untuk Melayani Tuhan

Tidak seperti biasanya, teman saya yang satu ini sering mengirim sms berkat yang diambil dari firman Tuhan. Mungkin karena dia sedang menghadapi final test untuk diangkat jadi pegawai atau apapun alasannya, saya merasa terberkati membaca sms berkat. Langsung saja, pagi ni dalam perjalanan ke kantor, tiba-tiba handphone saya berdering pertanda ada sms masuk. Mudah-mudahan pembaca tidak berkata dalam hati: "Hello, hari gini masih sms-an? BBM-an dong??" Hehehe, tapi saya tahu pembaca tidak berpikir begitu. Adapun bunyi sms-nya sangat bagus, dan saya sangat menyukainya: 
"Hey semua, ayat firman Tuhan hari ini: Pekerjaan yang kalian lakukan sebagai hamba itu, hendaklah kalian kerjakan dengan hati gembira seolah-olah Tuhan yang kalian layani, dan bukan hanya manusia. (Efesus 6:7 BIS). Lakukan semua pekerjaan untuk Tuhan, maka akan memberkati setiap pekerjaanmu. God bless"

Apabila kita merunut lagi makna dari Efesus 6:7, maka kita harus membaca dari Efesus 6:5-8, yang berbunyi:

Friday, June 22, 2012

Orang yang Mengandalkan Tuhan


Pagi ini aku dibangunkan dengan alarm handphone, Pk. 06.00. Itu adalah jadwal tetap bangun pagiku setelah mendengar lagu Hillsong - From The Inside Out. Yah, lagu alarm itu belum pernah kuganti lagi sejak ntah berapa bulan yang lalu, memang aku suka mendengarkan lagu-lagu dari Hillsong. Salah satu band favoritku.

Setelah bangun, aku mengechek handphone, dan ada satu sms dalam bahasa Inggris dari seorang teman yang masih kuliah di Fakultas Hukum Unpad. SMS itu berbunyi seperti ini:
"But blessed is the man who trusts in the LORD, whose confidence is in him.. He will be like a tree planted by the water that sends out its roots by the stream. It does not fear when heat comes; its leaves are always green. It has no worries in a year of drought and never fails to bear fruit." (Jeremiah 17:7-8 NIV 1984).

Wednesday, May 23, 2012

The 2012 Top Indonesian Universities (Universitas Terbaik di Indonesia Tahun 2012)

Menurut QS Top Universities, maka peringkatnya:

  1. University of Indonesia (score 67.80, peringkat ke-50 di Asia)
  2. Universitas Gadjah Mada  (score 54.50, peringkat ke-80 di Asia)
  3. Airlangga University   (score 52.10, peringkat ke-86 di Asia)
  4. Bandung Institute of Technology (ITB),  (score 47.80, peringkat ke-98 di Asia)
  5. Padjadjaran University,  (score 41.10, peringkat ke-128 di Asia)
  6. Bogor Agricultural University (IPB),  (score 40.14, peringkat ke-134 di Asia)
  7. Diponegoro University,  (score 35.20, peringkat ke-152 di Asia)
  8. Sepuluh Nopember Institute of Technology (ITS),  (score 30.30, peringkat ke-190 di Asia)
  9. Pelita Harapan University, (score 24.70,  peringkat ke-201+ di Asia)
  10. Brawijaya University,  (score 24.50, peringkat ke-201+ di Asia)
Menurut 4ICU, maka peringkatnya:
  1. Bandung Institute of Technology (ITB),  peringkat ke-16 di Asia
  2. University of Indonesia,  peringkat ke-28 di Asia
  3. Gadjah Mada University,  peringkat ke-45 di Asia
  4. Gunadarma University, NA
  5. Indonesia University of Education (UPI),  NA
  6. Diponegoro University,  NA
  7. Universitas Sebelas Maret,  NA
  8. Sepuluh Nopember Institute of Technology (ITS),  NA
  9. Airlangga University,  NA
  10. Bogor Agricultural  Institute (IPB), NA

Sunday, May 13, 2012

Anti Mall Tour Part 3: Chinatown Tour – Glodok Pecinan, Jakarta

What’s up guys?? Well, kali ini Domci alias Domski sebagai Penulis akan menceritakan perjalanan anti mall tour kita, yaitu suatu program yang didesain khusus buat anak-anak alias barudak kalo orang Bandung bilang ato arek-arek kalo orang Suroboyo yang sedangJamila. Apaan tuh “Jamila”? ingat ya, Jamila bukan Jameela (emang Mulan, wkwkkw). So, sejak beberapa minggu yang lalu Domci udah cerita tentang tekad kita menikmati Jakarta dengan cara kita sendiri yang unik dengan mengusung konsep anti mall tour alias jalan-jalan yang bukan ke mall. Target dari konsep ini adalah menghilangkan stigma orang-orang Indonesia yaitu kalo jalan-jalan di Jakarta kudu ke mall. Dan kita sukses dalam 2 perjalanan terakhir, dan ini pula yang menjadi alasan untuk tetap melanjutkan di di Part 3.

Dari Sosialita menjadi Jamila @ Kantin BSM Thamrin
Oh ya, Domci lupa menjelaskan arti Jamila tadi ye. Baiklah, Jamila adalah singkatan dari “Jatuh Miskin Lagi”, ingat Jamila bukan Jameela apalagi Jamidong. Kok bisa? Jadi gaji kita kan sekitar 15an gitu, maksudnya tanggal 15an udah mulai sekarat alias jatuh miskin lagi. Nah, kebetulan bentar lagi tanggal 15 dan kita sudah siap2 dengan fenomena jamila. Hehehe. So, kali ini kita putuskan menjelajahi Pecinan. Ingat, "Pecinan", bukan Pecinaan apalagi pecintaan, yang terletak di kota Jakarta. Hmm, ada yang lupa. Kali ini kita berangkat sebanyak 7 orang, ada Mbok Des si Cameroon Diaz, Ummi STC (Si Terlalu Cacat) yang adalah ketua perkumpulan cacat, Mbak Rika Putri Gresik, Harto si Manusia Jangkung, Penulis sendiri yang adalah paling ganteng dan paling baik, yang semuanya member tetap dari tour ini serta bagian dari perkumpulan Jamila sejagad, dan ada 2 tamu istimewa, Mas Seto temen SMA si Ummi STC, dan Mas Anjas yang sepanjang perjalanan di godain terus sama kita2. Hehehe….

Thursday, May 03, 2012

Sosialita: Canteen Explorer!!

Hello guys, kalo makan siang biasanya dimana? Paling juga di kantin kantor kan, yah sejauh-jauhnya kira radius 250 meter lah, Kenapa coba?
Tim Canteen Explorer di Grand Indonesia
Pertama, kalo punya mobil, pasti males ke tempat parkir. Kalo kantornya tempat parkirnya di basement, rempong cyn... Kalo parkirnya di lapangan parkir, panas cyn.. Jadi mending ke kantin, deket, gak repot dan gak panas.
Kedua, kalo dah nekat juga ngeluarin mobil, di jalanan suka macet! Remember, Jakarta is an unpredictable city! Kadang-kadang lancar, but sometimes the traffic is so heavy! Belum lagi cari parkiran susah, terus bayar uang parkir. Jauh lebih rempong cyn...
Ketiga, kalo naek angkutan umum atau taxi juga bukan pilihan bagus. Bayangkan naik bajaj buat nyari kantin, udah keringetan, rambut acak2an, terus kaki gemeteran. Apalagi kalo naek Kopaja atau Metromini. Hello, itu mau makan atau mau pulang ke kosan. Naek busway? Lama cuy nunggunya, keburu jam makan siang dah abis. Naek taxi? Kalo rame2 sih enak, kalo sendiri atau berdua, berat di ongkos!!

Monday, April 30, 2012

Anti Mall Tour Part 2: Kampung Budaya Betawi di Setu Babakan

Sesuai janji Penulis, kali ini Penulis akan melanjutkan tentang bagaimana menikmati Jakarta dengan cara yang unik, murah dan menyenangkan. Kami menyebutnya Anti Mall Tour Movement!! Wuidih, mantap gile, kaya pergerakan ape aje (kata orang Betawi). Dan kebetulan sekali, kali ini, Penulis dan rombongan akan mengunjungi Perkampungan Budaya Betawi, Setu Babakan, Kelurahan Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Kali ini rombongan kita berkurang satu, yaitu si Nenek Garing (ex Nenek Rambut Palsu), hihihi..

How to get there?
Pertanyaan wajib buat pembaca! Bagaimana cara mencapai kesana?? Ada beberapa alternatif:
Bus
Dari Terminal Blok M (pasti tahu kan menuju Blok M), naik Kopaja S616 bayar ongkos Rp 2000, berhenti di pintu gerbang Setu Babakan, langsung masuk aja cuy (free entrance)..
KRL
Dari Gambir (atau stasiun yang dilewati KRL Jurusan Jakarta Kota-Bogor diantaranya Juanda, Gondangdia, Cikini, Manggarai, Kalibata, Pasar Minggu, Lenteng Agung), naik KRL bayar ongkos Rp 6000, berhenti di Stasiun Tanjung Barat, lalu nyambung dengan Kopaja S616, bayar ongkos Rp 2000 (ini lebih direkomendasikan karena lebih cepat), berhenti tepat di depan gerbang Setu Babakan.

Thursday, April 26, 2012

10 Perusahaan Indonesia yang Masuk 2000 Korporasi Global


Sepuluh perusahaan di tanah Air menembus jajaran 2.000 perusahaan tercatat di bursa terbesar di dunia versi majalah Forbes, Global 2000. Sepuluh perusahaan itu terdiri atas enam badan usaha milik negara (BUMN) dan empat swasta. Perushaaan perbankan mendominasi dengan lima perusahaan.

Pemilihan kategori terbesar tersebut didasarkan pada aset, laba bersih hingga kapitalisasi pasar. Dalam laporan terbaru Global 2000 yang dirilis Forbes, Kamis (19/4) ini, pada 2011 pendapatan 2.000 perusahaan global itu mencapai US$ 36 triliun atau naik 12 persen dibanding tahun sebelumnya.

Sedangkan dari sisi laba mencapai US$2,64 triliun (naik 11 persen) dan aset US$ 49 triliun naik 8 persen. “Total perusahaan tersebut terdiri dari 83 juta orang di seluruh dunia,” tulis Forbes.

Secara global, Exxon menempati urutan pertama sekaligus memperoleh predikat paling menguntungkan. Dengan laba tahunan pada 2011 mencapai US$ 41,1 miliar, Exxon menggeser JP Morgan Chase yang menempati urutan teratas tahun sebelumnya dengan laba US$ 19 miliar.

Di urutan ketiga hingga kesepuluh, berturut-turut adalah General Electric,Royal Dutch Shell, ICBC, HSBC Holding, PetroChina, Berkshire Hathaway, Wells Fargo,dan Petrobras.

Berikut adalah 10 perusahaan Indonesia tersebut.

Tuesday, April 24, 2012

Anti Mall Tour Part 1: Mencari Pesugihan demi Jodoh di Kota Bogor

What? Pesugihan? Hello..... ini abad ke-21 bung? Hari gene masih nyari pesugihan...
Begitulah kira-kira respon pembaca membaca judul tulisan kali ini (mungkin kali ye, hehehe).
Tapi bukan itu yang dikerjakan oleh kelompok Bimbingan Profesi Sarjana Legal Pertamina Tahun 2011 Lokasi OJT Jakarta pada Sabtu, 21 April 2012 yang lalu. Memang sih kita berangkat ke Kebun Raya Bogor (Bogor Botanical Garden) yang terletak di tengah kota Bogor, mencari pohon-pohon besar sambil mengucap: "jodoh..jodoh..ketemu jodoh..". Hahaha, kelompok desperado yang lagi galau sama jodoh (bagi pembaca yang tertarik, silahkan hubungi Penulis untuk arrange Blind date ya). Wkwkwkw, cacat....

Pose di depan Stasiun Bogor

Perjalanan kami awali dengan keterlambatan sekitar 1 jam dari rencana. Siapa lagi penyebabnya kalau bukan ketua perkumpulan cacat alias Ummi STC (Si Terlalu Cacat). Kemudian dengan setengah berlari-lari, kami membeli tiket KRL Jurusan Jakarta Kota - Bogor seharga Rp 7000 dari Stasiun Gambir. Perjalanan KRL ini dipimpin oleh Ivonne Si Hantu Kereta alias Nenek Berambut Palsu (dulunya sih, sekarang udah gak berambut palsu lagi). Jadi siapa saja sih anggota rombongan ini? Tadi udah disebutin dua orang, kita ada 4 orang lagi, yaitu Mbok Des si Gadis Bali si Kamus Berjalan, Harto si Mr. High Man, Mbak Rika alias Mrs. Li Yeong Ojan dan Penulis alias Domci si Manusia Pocong. Sekitar 1 jam lebih, kami tiba di Stasiun Bogor dan langsung cari makan karena sudah kelaparan.



Wednesday, April 18, 2012

Inilah ke 83 Marga Keluarga Besar PARNA

Bagi masyarakat Bangso Batak dan para anthropolog/etnolog telah banyak mengkaji keberadaan marga-marga keturunan Raja Nai Ambaton yang teguh memegang amanat leluhurnya dalam membangun ikatan persaudaraan pada berbagai wilayah di Indonesia sampai ke luar negeri (desa na ualu). Warga Parna dalam berkomunikasi persaudaraan tidak memandang adanya sekat/batas, wilayah penyebaran sub etnis (puak), agama, sosial budaya, sosial ekonomi dan sosial politik. Kenyataan, sebegitu tahu dirinya bagian dari marga PARNA komunikasi akan terbangun secara spontanitas. Ini sudah menjadi kebiasaan dan berlangsung cukup lama, bukan satu abad saja. Telah teruji dalam sejarah perjuangan, zaman revolusi, termasuk dalam menegakkan kemerdekaan RI, demikian dituturkan para orang tua-tua pelaku perjuangan dari berbagai wilayah.

Begitu sakral ikatan kekerabatan (pertuturan) PARNA ini bagi individu yang sudah merasakannya. Banyak perantau mendapat pengayoman dari semarganya, ketika dia berada di daerah baru di seluruh wilayah Indonesia ia mendapatkan orang tua, walau orang tua kandungnya jauh nun di tanah Batak sana. Seorang putra Batak keturunan Raja Nai Ambaton diperantauan cukup menyebut tahu lingkup marga-marganya, itu sebagai modal berkomunikasi, bahwa ia anak, bapak dan kakek, atau cucu, termasuk boru (sepengambilan-berkawan).