Monday, June 24, 2013

Jappa-Jappa (Jalan-Jalan) ke Makassar

Dear Readers!

Setelah menunggu sekian lama, akhirnya Doman terbang juga ke Makassar (beli tiket November 2012 terbang 14 Juni 2013). Menunggu hampir setahun tetapi tidak sia-sia dan tidak mengecewakan. Makassar adalah kota terjauh yang pernah saya tempuh, yaitu 1413 km dari Jakarta atau 2 jam 15 menit naik pesawat (rekor sebelumnya adalah Medan-Jakarta yaitu 1402 km). Rasanya senang sekali akhirnya menambah list pulau yang telah saya jalani di Indonesia (sekarang sudah menjalani Sumatra, Jawa, Madura, Bali, Kalimantan dan Sulawesi).

Saya akan bercerita sedikit perjalanan dari Jakarta. Take off dari Soekarno-Hatta International Airport Pk. 21.35 WIB dan mendarat di Sultan Hasanuddin Intenational Airport Pk. 00.55 WITA. Sengaja mengambil penerbangan malam dengan tujuan dapat memanfaatkan waktu yang cuma 2 hari (Sabtu-Minggu) agar dapat memaksimalkan kunjungan ke Makassar. Sesampainya di bandara, kami langsung dijemput oleh driver yang telah kami sewa untuk mengantarkan kami ke Tanjung Bira.

Sultan Hasanuddin International Airport

Tuesday, May 21, 2013

Padma Hotel Bandung: Experience Nature in Total Comfort

Padma Hotel Bandung boasts a spectacular hill view, elegant guestrooms and exceptional hospitality personified by its 24-hours Butler Service. Located at the hillside yet only minutes away from Bandung’s city centre. Padma Hotel Bandung located in Jl. Ranca Bentang 56-58 Ciumbuleuit, Bandung 40142, Indonesia Phone: +62 22 203 0333 Fax: +62 22 203 6633

Complimentary Hotel Facilities
  • Free internet access (In Room and Public area)
  • Traditional Afternoon Tea
  • 24-hour butler service
  • Parking & Valet Service,
  • Pillow Options View Menu
Hotel Padma Bandung
Penulis berkesempatan menginap selama 4 malam disini (15-18 Mei 2013). Padma Hotel Bandung merupakan hotel bintang 5 terbaik di kota Bandung. Memang sih kalau ukuran kamar dan fasilitasnya kurang dibandingkan hotel bintang 5 lainnya di Bandung (Hilton, Sheraton, Transhotel), akan tetapi view yang ditawarkan sungguh luar biasa. Nikmati sensasi sunrise di restoran Padma, sungguh luar biasa. Tarif untuk kamar deluxe disini mulai dari Rp1.100.000,00/night (weekday) dan Rp1.400.000,00/night untuk weekend.

Sensa Hotel @ Cihampelas Walk Bandung

Penulis mempunyai kesempatan untuk menginap di Sensa Hotel @ Cihampelas Walk Bandung. Hotel bintang 4 ini memang sudah lama Penulis incar (sejak kuliah) untuk merasakan menginap di hotel di tengah-tengah pusat perbelanjaan paling eksotik di Bandung. Nah, kali ini Penulis berkesempatan menginap 2 malam disini. Penulis mendapat kamar Twin Bed Deluxe di Lantai 9 dengan tarif Rp 980.000,00/night. Cekidot yuk penampakannya.

Penampakan Kamar

Thursday, May 09, 2013

Antara Film “9 Summers 10 Autumns” dan Kisah Hidupku

Novel yang berjudul “9 Summers 10 Autumns: Dari Kota Apel ke The Big Apple” karya Iwan Setyawan setelah menjadi National Best Seller akhirnya diangkat menjadi film. Film “9 Summer 10 Autumns” yang disutradarai oleh Ifa Isfansyah sudah ditayangkan secara serentak di bioskop seluruh Indonesia mulai 25 April 2013. Film ini dibintangi Ihsan Tarore sebagai Iwan (“Bayek”), Alex Komang, Dira Sugandi dan Dewi Irawan.


Film ini bercerita kisah hidup Iwan Setyawan, anak sopir angkutan umum asal Batu, Malang. Keterbatasan ekonomi tak menyurutkan niat Iwan meraih pendidikan tinggi. Ia berjuang keras untuk bersekolah hingga kuliah jurusan statistik di Institut Pertanian Bogor (IPB). Hidup di rumah kecil tanpa memiliki kamar, memotivasinya untuk memiliki kamar sendiri. Usai menuntaskan pendidikan tinggi di IPB sebagai lulusan terbaik, ia bekerja selama 3 tahun di Jakarta. Anak lelaki dari lima bersaudara ini berhasil mencapai puncak karir sebagai Director, Internal Client Management di Nielsen Consumer Research di New York. Namun, ia justru memilih kembali ke kampung halaman di Batu.

Wednesday, April 24, 2013

My Weekend in Balikpapan

Kali ini, saya memiliki kesempatan untuk mengunjungi kembali Balikpapan. Rencananya sih untuk merayakan ulang tahun teman baikku yang seharusnya dirayakan 1 minggu sebelumnya (meskipun perayaan tidak jadi). Jadi aku anggap ini kunjungan kasih saja. Hehehe.. Menumpang pesawat Citilink dengan tiket promo Rp 412ribu pp sudah termasuk asuransi penerbangan, Jumat, 19 April 2013 saya terbang dari Soekarno-Hatta, Jakarta pada Pk. 17.00 WIB dan mendarat dengan selamat setelah penerbangan dengan penuh turbulensi di Sepinggan, Balikpapan pada Pk. 20.30 WITA. Saya dijemput brother Fransco dan sister Nina dan langsung meluncur ke perumahan Pertamina di daerah Parikesit (dekat ke Stadion Persiba). Let's travel around Balikpapan.

Kota Adipura
Apa yang Anda pikirkan ketika mendengar kata Balikpapan? Pasti jawabannya berbeda-beda ketika ditanyakan kepada orang dengan latar belakang yang berbeda-beda. Kalau ditanyakan kepada pengamat perkotaan, mereka pasti menjawab Balikpapan adalah kota yang bersih, rapi dan teratur. Balikpapan dengan jumlah penduduk pada tahun 2012 sebanyak 637.488 jiwa adalah Kota Adipura. Adipura, adalah sebuah penghargaan bagi kota di Indonesia yang berhasil dalam kebersihan serta pengelolaan lingkungan perkotaan.
Taman Adipura di Jl Ahmad Yani, Balikpapan

Tuesday, December 18, 2012

Pertamina Energy Tower

Masyarakat Jakarta dan Indonesia akan berbangga dengan ikon baru ibu kota yang rencananya akan dibangun pada tahun 2013 oleh BUMN Energi, PERTAMINA. Gedung baru tersebut akan diberi nama Pertamina Energy Tower dan akan menjadi menara tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 440 meter (akhirnya direvisi menjadi 530 meter) dengan 80 lantai (kemudian direvisi menjadi 99 lantai) dan luas 240.000 m2. Kapasitas menara ini adalah 18.000 orang yang merupakan tempat bekerja para pekerja Pertamina dan seluruh anak perusahaan. Biaya pembangunan mencapai 1,15 Billion USD dengan fasilitas terdiri dari Masjid kapasitas 6000 orang, Concert Hall kapasitas 2000 orang, Exhibition Hall kapasitas 2000 orang, Parkir untuk 4000 lot, Bank, Retail, Sport Centre, Cafetaria, Gallery dan Perpustakaan. Menara ini dirancang oleh arsitek terbaik dunia SOM (Skidmore, Owings, Merril LLP) yang juga merupakan arsitek Burj Khalifa, Dubai dan One World Trade Center, New York, US.

Pertamina Energy Tower

Friday, December 07, 2012

Apakah Menepati Janji itu Penting?

"When you over promise and under deliver you lose your credibility and that is incredibly hard to win back." (Angela Paige)

Suatu hari, saya dan teman saya berjanji akan pergi ke luar negeri. Karena tempat yang dituju jauh dan membutuhkan biaya besar, maka kami akan lakukan sejumlah persiapan. Diantaranya hunting tiket, hunting penginapan dan aku harus berhemat selama beberapa bulan untuk menuju tempat yang akan kami kunjungi. Karena dia sudah berpengalaman berpetualang luar negeri, maka aku sangat bergantung padanya dan dia berjanji akan membawaku kesana. Setelah beberapa bulan berlalu, berkali-kali aku tanyakan melalui pesan singkat kepadanya bagaimana tentang rencana kami yang dulu dan janjinya untuk membawaku kesana. Tapi tidak pernah ada respon. Akhirnya kubicarakan secara empat mata, dan dia mengatakan tidak memiliki cukup dana untuk itu. Semudah itukah? Tanpa perlu minta maaf? Sementara aku begitu berharap!

Thursday, December 06, 2012

Setia pada Perkara Kecil: Mungkinkah??


"Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar.  Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar." (Lukas 16:10).
 
 
 
Firman Tuhan diatas selalu tergiang-ngiang dalam kepalaku. Rasa-rasanya tidak mau pergi. Ntahlah, mungkin Tuhan punya rencana lain ketika aku mengeluh atau tidak semangat dalam bekerja, selalu Firman itu muncul lagi. Setiap bangun tidurku, sebelum berangkat kerja, biasanya aku berdoa: “Tuhan, berikan aku hikmahmu pada hari ini, untuk memiliki semangat kerja yang tinggi.” Ada rasa keengganan di hati untuk melangkah keluar kamar kos.

Sebenarnya pergumulanku tentang demotivasi dalam dunia kerja sudah pernah saya tulis dalam artikel sudah pernah saya tulis dalam artikel sebelumnya, yang berjudul: “Etos Kerja: Bekerja untuk Melayani Tuhan”.

Wednesday, October 31, 2012

Bali – dalam 3 ½ hari + ½ hari (Part 2)

Sunday Service @ BDIC, Puja Mandala Complex, Nusa Dua

Bukit Doa International Church
Minggu, 21 Oktober 2012. Dengan sedikit malas, aku bangun dan mengajak rekan sekamarku sarapan di restoran. Hari ini sudah tidak ada kegiatan. Yang harus kulakukan adalah berangkat ibadah minggu dan menikmati Bali sampai sore hari nanti. Rencana awalnya bergereja di GII Denpasar bersama Indra, temanku dari Bandung yang bekerja di Denpasar, tidak dapat kulakukan. Selain butuh waktu ke Denpasar, aku juga harus membereskan beberapa hal lagi. 

Akhirnya kuputuskan mengikuti English Service di Bukit Doa International Church, Kompleks Puja Mandala, Nusa Dua atau sekitar 10 menit naik taksi dari Conrad. Kompleks Puja Mandala ini adalah kompleks peribadatan yang sangat lengkap. Ada 2 bangunan gereja (Katolik & Protestan), Pura, Klenteng, dan Masjid.

Tuesday, October 30, 2012

Bali – dalam 3 ½ hari + ½ hari (Part 1)

Jujur saja, di usiaku yang sudah 25 tahun ini, aku belum pernah menginjak Bali sebelumnya. Aku hanya tahu Bali dari pelajaran sekolah, dari TV, Koran, Radio, Internet dan dari teman-teman yang sudah pernah kesana. Namun seperti sudah-sudah, kemana pun yang aku inginkan, tanpa ada niat mewujudkannya karena mungkin terbentur keuangan dan waktu, Tuhan pasti berikan jalan. Dari hal-hal yang sangat kecil sampai hal-hal yang besar. Contohnya, dulu naik pesawat adalah serasa mimpi bagi aku dan keluarga, namun sekarang, aku sudah sering naik pesawat. Naik ke puncak Monas, adalah keinginan yang lama tertunda. Akhirnya naik juga karena ada temen yang ngajak. Bahkan masuk ke Gelora Bung Karno, TMII dan Pacific Place Mall belum aku lakukan sekalipun aku sudah 1 tahun lebih di Jakarta. Namun selalu ada waktu dan cara yang tepat sehingga semua keinginan aku terpenuhi. Tuhan memang selalu bekerja dengan cara yang tidak diduga manusia.

Peta Pulau Bali
 Demikian halnya dengan Bali. Telah lama aku impikan untuk berkunjung kesana. Akhirnya tanpa usaha yang luar biasa, aku akhirnya berangkat. Yup, aku ditunjuk sebagai salah satu panitia kegiatan kantor yang akan dilaksanakan di Bali! Kegiatan yang akan dilaksanakan selama 3 hari tersebut bahkan diadakan di salah satu dari 35 hotel paling mewah di Bali, yaitu Conrad Hotel, yaitu jaringan hotel mewah di bawah bendera Hilton Group. 

Monday, October 08, 2012

Transjakarta: Kubenci Kau dengan Penuh Kasih Sayang


Penulis sudah lebih dari 2 tahun menjadi pelanggan Transjakarta, sejenis bus rapid transit (BRT) atau lebih akrab dikenal sebagai “busway”. Angkutan massal berbasis bus ini dulunya diharapkan mampu mengatasi kemacetan Jakarta. Mengapa Pemerintah memilih busway bukan subway atau monorail? Ntahlah, tapi sejauh pengetahuan Penulis, menurut pakar transportasi dan konsultan transportasi pada saat itu, busway adalah angkutan umum massal yang cocok dengan kondisi Jakarta.

Transjakarta melintasi Bundaran HI
 Sekilas tentang Transjakarta
Transjakarta adalah adalah sistem BRT pertama di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Kita harus bilang “WOW” dulu dong, secara Jakarta atau khususnya Indonesia adalah pemakai BRT pertama di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Nah, Transjakarta ini sendiri beroperasi sejak 15 Januari 2004, jadi sudah lebih dari 8 (delapan) tahun beroperasi. Hingga 28 Desember 2011, sudah ada 11 koridor beroperasi, 1 masih dalam konstruksi, dan 3 lagi masih dalam rencana dengan 181 halte serta mengangkut rata-rata 310.000 penumpang setiap hari. Sekali lagi, WOW!! Bus Transjakarta melewati jalur khusus dan harga tiketnya masih disubsidi oleh Pemda DKI, makanya bayarnya cuma Rp 3.500/trip aja. Hingga saat ini, Transjakarta memiliki rute BRT terpanjang di dunia (dengan panjang sekitar 172 km) dan memiliki lebih dari 520 bus yang beroperasi. Untuk ketiga kalinya, WOW!!

Saturday, October 06, 2012

“Menggerakkan Tradisi, Meneguhkan Indonesia”

Peringatan 1000 hari Wafatnya Gus Dur
Jumat, 29 September 2012, sepertinya tidak biasa bagiku. Hari ini aku banyak kesel namun banyak tertawa. Seraya menyukseskan satu program di kantor yaitu meningkatkan kepedulian terhadap pengelolaan dokumen yang baik dan benar, aku banyak bercanda dan tertawa dengan rekan-rekan kerja bahkan dengan level manager sekalipun. Di sisi lain, kekesalan juga menumpuk. Kekesalanku memuncak ketika mendapat Blackberry Messanger (BBM) dari temanku dalam perjalananku menuju Benhil dari Gambir. Temanku ini meminta bantuan melalui BBM di pagi hari untuk membantu proses pindahan kos-nya di Benhil pada jam 5an sore nanti. Dengan sedikit malas aku mengiyakan karena mengingat hari ini adalah Jumat maka lalu lintas pasti akan sangat padat di daerah Thamrin-Sudirman. Aku tidak menumpang busway, aku menumpang bis dan harus membayar ekstra untuk itu. Setelah kemacetan panjang di Thamrin, akhirnya bis melewati Bundaran HI. Namun, kuterima BBM dari temanku tersebut yang isinya membatalkan bantuan yang diminta dan ditunda untuk keesokan harinya. Dengan sedikit kesal aku harus memutar balik perjalanan dan berjibaku di busway dengan para penumpang yang penuh sesak. Setibanya di Gambir, aku langsung mencari tempat makan langganan dan ternyata tutup. Akhirnya tidak ada pilihan lain, membeli nasi padang yang aku kurang suka.


Monday, August 06, 2012

Pulkam Trip – 6th Day (Sidikalang-Medan-Jakarta)

Senin, 30 Juli 2012, adalah hari terakhir ku di Sidikalang. Aku tidak akan kemana-mana selain membeli dua bungkus kopi bubuk asli Sidikalang sebagai oleh-oleh kepada dua orang rekan kerja yang telah memesan. Kopi Sidikalang dulu sangat terkenal aromanya yang khas, namun sekarang mulai redup dengan brand kopi asing. Hal ini juga diakibatkan kurangnya inovasi dari pengusaha dan perhatian dari Pemkab Dairi.
UD "IDA" Kopi Bubuk Asli Dairi di Jl Sudirman, Sidikalang
Aku hanya menemani Ibu sepanjang hari berkeliling-keliling rumah sambil beristirahat setelah perjalanan panjang kami yang menguras tenaga. Siang harinya, Ibuku memasak makanan yang spesial, gulai ayam. Sebenarnya aku menolak ketika Ibu akan menawarkan memasak ayam, karena memang ayam peliharaan Ibu belum ada yang cocok untuk dipotong.

Pulkam Trip – 5th Day (Silangkitang-Sidikalang)

Pagi-pagi sekali, suasana sudah hiruk pikuk. Tiga ponakanku sudah bersiap-siap berangkat sekolah. Sedikit malas, akupun terbangun dan mereka pamitan sambil kuberikan uang jajan. Akupun harus bersiap-siap karena hari ini akan kembali ke Sidikalang. Setelah makan pagi dan acara foto bersama, kami pun dijemput AKDP CKB yang akan mengantar kami ke Sidikalang. Karena keterbatasan waktulah, maka cutiku yang hanya seminggu aku manfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk mengunjungi saudara dan famili sebanyak-banyaknya. Meskipun kadang-kadang kunjungan hanya dalam hitungan jam.
Sesaat sebelum pulang ke Sidikalang

Jam dua siang kami sampai di Sidikalang. Aku langsung mandi karena aku tidak akan berani untuk mandi di sore hari di kota kopi yang terkenal sangat dingin ini. Kuambil handuk dan sabun kemudian ditemani Bonggi, anjing peliharaan kami, aku berlari ke sumur di belakang rumah, menuruni sisi-sisi jurang.

Pulkam Trip – 4th Day (Kuta Galung-Dolok Sanggul-Parlilitan-Silangkitang)

Tanpa terasa malam telah menghampiri. Udara dingin mulai menusuk sampai ke tulang. Setelah makan malam yang tergolong spesial karena mereka memasak ayam kampung di gulai, kami pun berbincang-bincang sebelum akhirnya rasa kantuk menyerang. Aku tidur pulas sekali karena kelelahan sepanjang hari. Seharusnya malam ini kami pulang ke Pranginen, dan besok berangkat dari sana ke Dolok Sanggul. 
Foto hasil jepretan Ibuku
Namun tidak ada kata negosiasi bagi Puhun dan Nampuhun, kami pun menyerah dan menginap disana. Sementara Kak Mer yang sudah menunggu kami hanya bisa tersenyum kecewa ketika mendengar kami akan menginap di Kuta Galung dan besok hanya pamit sejenak ke rumahnya sebelum pulang. Ntah makanan apa yang telah ia persiapkan untuk kami malam itu, setahuku ia ingin memasak suatu yang spesial untukku.

Pulkam Trip – 3rd Day (Pranginen-Kuta Galung-Alahan Lebbuh-Kuta Galung)

Alarmku berbunyi. Aku tak tahu ntah jam berapa. Yang kutahu, semua orang telah bersiap-siap. Semua ponakanku telah berpakaian rapi hendak berangkat ke sekolah. Aku pun mempersiapkan diri karena hari ini adalah perjalanan paling melelahkan yang akan kulakukan dalam pulkam trip ini. Aku akan menempuh jarak 3 km berjalan kaki bersama ponakanku untuk mencapai Kuta Galung sementara Ibuku akan diantar kakak iparku dengan sepeda motor. Aku sungguh bersemangat meskipun aku tahu nanti pasti kelelahan. Setelah pamitan, aku pun menyusul ponakanku, Tony,  yang sudah berseragam SMP di tepi jalan dan kami menyusuri jalan yang semakin menanjak sampai dipuncak bukit kemudian berliuk-liuk menurun ke desa yang kami tuju, yaitu Kuta Galung (kuta artinya kampung/desa).
Ponakanku Tony yang akan berangkat sekolah
Kuta Galung adalah pusat keramaian di daerah ini. Disana ada pasar sekali seminggu, ada beberapa gereja, poskesdes, dan sebuah SMP.  Terakhir kali aku berkunjung kesini sekitar tujuh belas tahun yang lalu, namun hingga sekarang aku belum melihat adanya perubahan yang berarti. Setelah aku dihantar sampai depan pintu, Tony berlalu ke sekolahnya. 

Pulkam Trip – 2nd Day (Sidikalang-Dolok Sanggul-Parlilitan-Pranginen)

Setelah tubuhku terasa hangat, aku pun mandi dengan air ramuan yang telah dipersiapkan Ibuku. Rasa segar menyelimuti dan aku berganti pakaian. Kemudian kami berangkat ke rumah kakak kedua sekitar 4 km dari rumah dan menginap disana. Keesokan harinya, kami pun bersiap-siap berangkat ke kampung ayahku. Setelah mempersiapkan barang-barang yang hendak dibawa (dan yang paling penting adalah kamera dan baterainya karena sangat sulit menemukan penjual baterai kamera disana nantinya), kami pun berangkat ke stasiun dan menumpang CKB sejenis AKDP yang mengantar kami sampai Dolok Sanggul.
Simpang Empat Dolok Sanggul, Kab. Humbahas
Setelah dua jam transit disana, kami pun menumpang mobil angkutan sejenis L300 untuk mengantarkan kami ke Pranginen melewati Parlilitan. Tidak terasa tiga jam di perjalanan, sekitar jam 5 sore, kami sampai di rumah kakak kelimaku, yaitu Kak Merdiana. Rumah kak Mer, demikian biasa kupanggil, berada ditepi jalan menuju Kuta Galung. Oh ya, sebagai informasi kami ada sepuluh orang bersaudara, terdiri dari empat laki-laki dan enam perempuan.

Pulkam Trip – 1st Day (Jakarta – Medan – Sidikalang)

Setelah genap satu tahun aku mengikuti program pendidikan untuk menjadi pekerja di salah satu BUMN terbesar di Indonesia, maka aku mendapat cuti pendidikan selama sekitar satu minggu, terhitung sejak 24 Juli-31 Agustus 2012. Kalau saja perusahaan tidak membayar biaya tiketku untuk cuti, maka aku tentu tidak akan pulang kampung (pulkam) mengingat ongkos yang cukup mahal. Meskipun tiket kembali ke Jakarta harus kubayar sendiri, namun kesempatan ini tidak aku sia-siakan. Sedikit informasi, sejak meninggalkan kampung halaman pada bulan Agustus 2006 dan menempuh pendidikan tinggi di Bandung, aku belum pernah dan bertekad tidak akan kembali ke kampung halaman sebelum menjadi “orang”. Akan tetapi, Tuhan berkehendak lain. Pada tanggal 23 Februari 2012 sekitar Pukul 22.00 WIB atau hanya beberapa jam menjelang hari kasih sayang, Tuhan menunjukkan kasih sayang kepada Ayahku dengan menjemputnya ke pangkuan-Nya di surga setelah berjuang melawan sakit yang dideritanya selama lebih dari dua tahun. Aku masih ingat betul ketika Ibuku berkata: “Doman, Ayahmu sudah pergi. Meskipun demikian kamu jangan berkecil hati ya kalau kamu tidak bisa melihat Ayahmu untuk terakhir kali, bukan karena apa, tetapi karena kita tidak ada uang untuk membeli tiketmu pulang kampung. Lanjutkan kuliahmu dengan semangat.” Dan aku pun hanya berpasrah.

Sunday, July 15, 2012

Madagascar 3 vs Ice Age 4 : Kisah tentang Persahabatan

Bagi para penggemar film animasi maka film Madagascar dan Ice Age pasti sudah tidak asing lagi. Dua film ini mengangkat tema persahabatan, salah satu tema yang paling saya suka. Dalam dua film diatas, Madagascar 3 dan Ice Age 4, bercerita tentang kisah persahabatan. Dalam film Madagascar 3, semuanya saling membantu, melindungi dan mendukung sahabatnya sampai akhirnya mereka mencapai tujuan mereka, yaitu kembali Central Park Zoo di New York. Memang dalam perjalanan persahabatan mereka tidak selalu indah, selalu ada perbedaan pendapat bahkan yang mengarah pada perpecahan. Namun, karena satu sama lain saling mendukung, mereka bisa menyelesaikan setiap perpecahan. Demikian juga dalam Ice Age 4, semua saling mendukung. Bahkan diakhir dari film ini, dinyanyikan sebuah lagu yang sangat indah oleh semua pemain  berjudul "We' re Family". Indah sekali.


Monday, July 02, 2012

Surat untuk Mama: Sebuah Kisah Hidup Menggapai Cita-cita

Jakarta, 1 July 2012
Mama yang kurindukan,
Surat ini kutulis bukan untuk kukirim padamu. Karena saat surat ini kutulis, memang aku sudah tidak pernah mengirim surat lagi untukmu. Selain dengan adanya handphone yang memudahkan kita untuk saling melepas rindu, aku juga semakin sibuk dan tidak ada lagi keinginan untuk menulis surat. Dulu mama pasti selalu menantikan suratku dari Bandung ketika aku masih kuliah, dan Mama pasti sangat sangat senang ketika surat itu dibacakan. Dan sebagaimana ceritamu dulu padaku, Papa pasti akan membaca suratku berkali-kali, seakan-akan ada kebahagiaan dimatanya ketika membaca surat-suratku. Juga Mama dan Papa selalu menyimpan rapi semua surat yang pernah kukirimkan. Hal itu kuketahui ketika aku pulang sewaktu Papa meninggal tiga tahun yang lalu. Sayang Papa tidak pernah bertemu dengan anaknya yang sangat dibanggakannya. Terakhir kali dia melihatku, ketika mengantarku ke gang rumah kita, sebelum aku berangkat ke Medan dan terbang ke Jakarta tujuh tahun lalu. Ntah mengapa, Papa yang biasanya paling tegar dan keras pendiriannya dalam keluarga kita, seakan-akan tahu bahwa itu adalah pertemuan terakhirnya denganku, dia meneteskan air mata saat dia memelukku erat. Tidak pernah Papa memeluk anaknya. Dia memang sedikit dingin. Tapi dia adalah Papa terbaik di dunia. Dia kemudian membelakangiku dan mengusap air matanya, seolah-olah tidak mampu melihat kepergianku. Saat itu aku tidak tahu apa makna semua itu.

Mama yang kurindukan,
Aku lihat beberapa keluarga besar kita ikut mengantar kepergianku, juga ada sejumlah tetangga. Bahkan beberapa diantara mereka menitipkan sejumlah uang, katanya untuk jajan di perjalanan. Tak terungkapkan betapa haru biru perasaanku saat itu. Aku akan kuliah di Bandung!!! Seakan-akan masih dalam mimpi dan semuanya begitu cepat. Aku menerima pesan singkat dari teman di Medan pada malam hari: “Kamu lulus seleksi penerimaan mahasiswa baru.”