Jakarta - Medan - Sidikalang (Minggu, 04 Agustus 2013)
Akhirnya, hari yang dinanti-nanti pun tiba! Yups, libur panjang....
Setelah semua barang-barang dipacking (yang pasti melebihi kapasitas bagasi gratis), akhirnya Taxi Express yang mengantarku ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta (SHIA) melaju dari Pejambon melewati jalan tol. Setelah check-in dan menunggu sejenak, aku pun boarding to the aircraft dan pesawat Citilink yang kutumpangi mengudara dalam hitungan 2 jam 15 menit. Pukul delapan pagi, pesawat yang kutumpangi mendarat dengan mulus di Bandara Internasional Kuala Namu, Medan (KNIA).
Kuala Namu International Airport |
KNIA adalah bandara terbaru dan tercanggih di Indonesia untuk kota Medan yang menggantikan Bandara Polonia yang telah berusia 70 tahun lebih. Bandara ini adalah bandara terbesar kedua di Indonesia
setelah SHIA. Bandara ini resmi beroperasi pada
tanggal 25 Juli 2013. KNIA dibangun karena bandara Polonia terlalu dekat dengan pemukiman penduduk sehingga tidak aman dan pernah terjadi kecelakaan pesawat Mandala Airlines pada September 2005 yang menewaskan semua penumpang sesaat setelah lepas landas. Tahap I pembangunan bandara akan melayani penumpang sekitar 8.1 juta/tahun dan Tahap II akan melayani sekitar 25 juta/tahun.
Eitss.. cerita KNIA sudah dulu ya, udah terlalu panjang, hehehe. Setelah saya mendarat, saya benar2 kagum dengan melihat bandara yang sangat megah dan modern, lebih bagus dari Bandara Sultan Hasanuddin di Makassar. Uppss, tunggu dulu. Begitu memasuki terminal, kekecewaan pun terjadi. Lantai bandara kurang bersih, banyak debu. Tidak berhenti sampai disana, di tempat baggage claim, kehebohan lebih besar terjadi. Tidak ada kejelasan bagasi akan lewat dari baggage carousel atau conveyor system yang mana. Setelah berkali-kali pindah, belum ada kejelasan juga. Selain itu, baggage carousel-nya juga bermasalah sehingga semua bagasi yang lewat tumpah ke lantai. Petugas bandara juga hanya 1 orang dan hanya berdiri tidak tahu hendak berbuat apa. Setelah lebih dari 30 menit menunggu bagasi, akhirnya aku menarik koper-ku yang besar dan keluar.
Berhenti sejenak di Merek |
Adikku, Urlina, sudah lama menanti di pintu kedatangan. Kami pun langsung menunggu Damri yang baru berangkat pukul 10. Jadi, sesampainya di bandara sampai Damri berangkat butuh waktu 2 jam. Huh.. Damri berhenti di Plaza Medan Fair dan kami langsung makan siang. Sesudah makan siang, langsung meluncur ke Stasiun PAS (catt: stasiun disini bukan stasiun kereta, melainkan pool kendaraan elf untuk luar kota). Berangkat pukul 2 dan sampai di Sidikalang pukul 6 sore hari. Benar-benar hari yang melelahkan.
My Big Family Reunion - 1st Day (Senin, 05 Agustus 2013)
Setelah bertemu dengan beberapa anggota keluarga yang sudah hadir, makan malam dan silaturahmi sejenak, saatnya tidur. Saya lupa, Sidikalang is totally different with Jakarta. Saya benar-benar menggigil kedinginan da tidak bisa tidur nyenyak. Saya berharap pagi segera datang...
Setelah bangun pagi, kami pun langsung bersiap-siap berziarah ke makam ayah yang berada sekitar 200m dari rumah. Disana kami melakukan kegiatan ziarah, membersihkan makam dan berdoa. Sepulangnya dari sana, acara selanjutnya adalah ke pasar. Membeli beberapa keperluan rumah untuk beberapa hari ke depan (mengingat akan ada 40 orang akan berkumpul). Wow?? Yups, saya tidak bercanda, makanya saya menyebutnya reuni keluarga besar. Hahahaha.. peserta reuni adalah: Ibu (1), saudara Ibu (4), anak (10), menantu (6), cucu (19). Sebenarnya belum lengkap karena ada 2 menantu Ibu yang tidak bisa hadir dan 7 cucunya juga tidak bisa hadir. Bayangkan kalau semuanya lengkap berkumpul. Sampai kita ada candaan, kita sudah bisa memilih kepala desa. Hehehehe.....
No comments:
Post a Comment