Jujur saja, di usiaku yang sudah 25 tahun ini, aku
belum pernah menginjak Bali sebelumnya. Aku hanya tahu Bali dari pelajaran
sekolah, dari TV, Koran, Radio, Internet dan dari teman-teman yang sudah pernah
kesana. Namun seperti sudah-sudah, kemana pun yang aku inginkan, tanpa ada niat
mewujudkannya karena mungkin terbentur keuangan dan waktu, Tuhan pasti berikan
jalan. Dari hal-hal yang sangat kecil sampai hal-hal yang besar. Contohnya,
dulu naik pesawat adalah serasa mimpi bagi aku dan keluarga, namun sekarang, aku
sudah sering naik pesawat. Naik ke puncak Monas, adalah keinginan yang lama
tertunda. Akhirnya naik juga karena ada temen yang ngajak. Bahkan masuk ke
Gelora Bung Karno, TMII dan Pacific Place Mall belum aku lakukan sekalipun aku
sudah 1 tahun lebih di Jakarta. Namun selalu ada waktu dan cara yang tepat
sehingga semua keinginan aku terpenuhi. Tuhan memang selalu bekerja dengan cara
yang tidak diduga manusia.
Peta Pulau Bali |
Demikian halnya dengan Bali. Telah lama aku
impikan untuk berkunjung kesana. Akhirnya tanpa usaha yang luar biasa, aku
akhirnya berangkat. Yup, aku ditunjuk sebagai salah satu panitia kegiatan
kantor yang akan dilaksanakan di Bali! Kegiatan yang akan dilaksanakan selama 3
hari tersebut bahkan diadakan di salah satu dari 35 hotel paling mewah di Bali,
yaitu Conrad Hotel, yaitu jaringan hotel mewah di bawah bendera Hilton Group.
Aku pun berangkat satu hari sebelum kegiatan
berlangsung, yaitu Rabu, 17 Oktober 2012. Pukul 10.45 WIB, dari Bandara
Soekarno-Hatta, Cengkareng, aku dan beberapa rekan berangkat ke Bali. Tengah
hari kami tiba di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, lalu dijemput oleh rekan-rekan
EO yang membantu pelaksanaan acara ini. Ternyata Bali sangat panas! Kami pun
diantar ke restoran halal (maklum banyak teman2 yang Muslim dan Bali adalah
pulau dimana penduduk mayoritas Hindu). Setelah makan siang, perjalanan kami
mulus sampai ke Conrad Hotel di Tanjung Benoa, Nusa Dua. Setibanya di kamar
hotel, niat untuk membaringkan kepala sejenak ditunda karena ada panggilan dari
rekan kerja senior. Segera kami berkumpul! Disinilah malapetaka itu dimulai.
Adanya
miskomunikasi di Bali telah menyebabkan ketegangan di tingkat manajerial di
Jakarta. Puncak dari semua ini adalah, salah satu rekan junior ditampar
mukanya! Perlakuan ini tidak akan pernah aku lupakan! Bagi aku, masalah apapun
sebenarnya bisa diselesaikan dengan kepala dingin terlebih dahulu. Atau bahkan
kalaupun dengan kepala panas terbakar dan urat leher menegang, tidak perlu ada
kekerasan fisik. Tetapi aku dan rekan-rekan junior tidak terprovokasi! Apapun
kondisinya, persiapan hari ini harus matang! Besok acara akan go live!
Day 2 – Totally Busy
& Tired!
Setelah dengan berbagai persiapan yang sangat
melelahkan, jam satu dini hari aku masuk kamar. Mata sangat berat dan badan
sangat letih. Setelah membasuh muka aku pun tertidur. Kebiasaan di kos tanpa AC
dan di hotel ini AC-nya dingin menyiksa! Aku tertidur sambil menggigil.
Tak mau terlambat bangun, aku setel alarm di
jam setengah enam pagi. Alarm berbunyi dan aku terbangun. Setelah mandi,
sarapan di Suku Restoran, kemudian bersiap-siap ke Ballroom Hotel karena acara
diselenggarakan disana. Hari ini aku memerankan sebagai fotografer dan
operator. Tidak banyak yang dapat aku sampaikan. Hari ini tak banyak yang dapat
aku ceritakan. Intinya ada beberapa materi yang dibawakan oleh beberapa
pembicara. Kemudian malam hari dilanjutkan dengan Rapat Koordinasi. Jam 10
malam, akhirnya aku dan rekan aku berlatih untuk menjadi MC keesokan harinya.
Jam 1 dini hari aku masuk kamar dan langsung tertidur. Hari pertama,
benar-benar sibuk dan melelahkan.
Day 3 – Type “I”
Pagi ini agak spesial. 19 Oktober 2012, aku dan
rekanku, Rika, didaulat menjadi MC acara sepanjang hari. Aku dan Rika sudah
mempersiapkan segalanya, termasuk kustom batik kembar kami. Berharap hari ini
semua berjalan dengan baik. Acara dimulai dengan materi yang dibawakan oleh
Prof. Jimly mengenai Prospektif Bisnis Migas di tahun 2014. Materi yang
tergolong berat di pagi hari untuk kegiatan gathering. Di tengah hari, acara
dilanjutkan dengan penjelasan hasil Personal Inventory. Kegiatan ini akan
memetakan tipe orang menjadi 4 bagian utama, yaitu Dominance (D), Influence
(I), Supportive (S) dan Compliance (C) atau yang dikenal dengan metode DISC.
Dan aku tergolong tipe “I”.
Agak sedikit surprise awalnya karena aku merasa
memiliki hampir semua tipe! Tetapi hasil test membuktikan bahwa skorku untuk
tipe I memang beda tipis dengan skor D, S, C. Akan tetapi setelah aku melakukan
penelusuran lebih lanjut, memang aku benar-benar tipe I. Aku pernah memimpin
dengan gaya D, hasilnya gagal. Pernah menjadi pendukung dengan gaya S, juga
gagal. Dan pernah mengedit dengan gaya C, juga gagal. Tapi sebenarnya, aku
mempengaruhi dengan gaya I juga gagal, khususnya apabila mempengaruhi
orang-orang dengan tipe D. Ya, iyalah! Hehehe…
Malam hari, ada welcome dinner di Bali Beach
Restaurant di Pantai Jimbaran. Tak banyak yang dapat aku ceritakan. Sedikii
catatan, Jimbaran adalah salah satu pantai yang paling ramai dikunjungi oleh
wisatawan asing. Tak heran, daerah ini pernah menjadi sasaran bom oleh kelompok
teroris (kelompok Islam garis keras) di tahun 2002. Makan dan berfoto! That’s
all…
Keesokan harinya ada morning call. Yup, pihak
hotel sudah diminta untuk membangunkan seluruh peserta gathering. Setelah
sarapan, peserta memasuki area ice breaking di Pantai Benoa atau tepatnya di
bagian belakang hotel. Setelah digrouping, masing-masing group harus memecahkan
clue dan berangkat menuju daerah yang diketahui berdasarkan clue. Ada empat
posko dimana di tiap-tiap masing-masing posko ada games yang harus diselesaikan
dan ada clue yang harus dipecahkan. Dimulai dengan games menyusun cangkir dan
memecahkan labirin di starting point, kemudian memindahkan kelereng dalam botol
aqua dan memecahkan sudoku di posko 1 (Pantai Matahari Terbit), selanjutnya
menyusun ring dan membaca peta proses hujan di posko 2 (Tamah Mumbul Sangeh) sampai
pada menyusun box diatas kepala dan menyeberangi danau di posko 3 (Danau
Beratan). Posko terakhir adalah
menyelesaikan tiga games secara beruntun (The Sila’s Resort).
Perpindahan dari satu posko ke posko lainnya
ditempuh dengan menumpang landrover. Perjalanan dari satu posko ke posko lain
bisa menempuh 60-90 menit. Di posko terakhir, setelah games selesai, semua
berfoto bersama di depan puzzle yang telah disusun. Setelah itu beberapa orang
diculik oleh EO dan dibawa pulang ke hotel.
Gala Dinner – Legal
Back to 80’s
Peserta yang diculik berjumlah
24 orang! Mereka, termasuk aku di dalamnya, kemudian dilatih oleh tim
koreografer dan didandani sehingga persis dengan nuansa tahun 80an. Memang
Panitia sudah menginformaskan bahwa dresscode pada saat gala dinner adalah 80’s
fashion style. Namun beberapa peserta enggan menggunakan 80’s fashion style,
kemudian akhirnya diculik, dan dipaksa memerankan dan menggunakan pakaian gaya
tahun 80an. Diantaranya ada penampilan gruop Elvis, Ali Topan Anak Jalanan,
Dirty Dancing dan Hip Hip Hura. Awalnya sih merasa kurang pede! Dengan latihan
seadanya, akhirnya semua tampil dengan sebaik-baiknya.
Acara penting lainnya
pada saat gala dinner adalah hujan hadiah. Sialnya, aku tidak beruntung
mendapatkan satupun dari sekitar 34 hadiah yang diundi. Setelah membereskan
semua inventaris Panitia, aku masuk kamar. Kulihat teman sekamarku telah
nyenyak. Mungkin masih merasa tidak terima dengan perlakuan senior kami pada
awal kegiatan, sepertinya dia sangat tersiksa mengikuti kegiatan ini. Bahkan
pada saat Gala Dinner, dia tidak mengikuti kegiatan justru meninggalkan hotel.
Tanpa mandi dan mencuci muka, aku langsung tarik selimut dan menikmati sisa malam.
No comments:
Post a Comment