Tuesday, April 08, 2008

Daftar SMA Negeri dan Swasta Terpopuler di Jakarta

Oleh Keishkara Hanandhita Putri



1. Sebutkan 5 SMU Negeri paling top atau paling populer?

SMU Negeri 8
SMU Negeri 28
SMU Negeri 70
SMU Negeri 68
SMU Negeri 34

2. Sebutkan 5 SMU Swasta paling top atau paling populer?

SMA KRISTEN I PENABUR
SMA Labschool Rawamangun
SMA Al-Izhar Pondok Labu
Sekolah Pelita Harapan
SMA ISLAM AL-AZHAR

3. Sebutkan kriteria-kriteria yang kamu gunakan dalam menyusun kedua ranking di atas.

Akademis: Kriteria utama yang saya gunakan adalah nilai akademis dari sekolah-sekolah tersebut. Sebab, hal paling mendasar dari sekolah adalah sebagai tempat pendidikan yang bisa membekali murid-muridnya secara kompeten.. dan secara kasatmata itu akan terlihat dari prestasi akademis sekolah itu kan? Entah itu dalam bentuk passing grade sekolah, maupun nilai-nilai kelulusan yang diperoleh.

Prestasi: Prestasi yang gemilang dan merebak di masyarakat akan meningkatkan kepopuleran sekolah.

Persepsi Masyarakat: Terkenalnya suatu sekolah paling berkaitan dengan persepsi masyarakat. Inilah yang menyebabkan sesuatu yang terkenal bisa berkesan subjektif. Akan tetapi, dalam masalah persekolahan, kefamiliaran mereka juga merupakan hasil dari prestasi yang dituai.

Fasilitas: Sekolah yang baik, atau sekolah yang sangat lengkap sarana-prasarananya akan dijadikan pilihan bagi para calon murid.

Lulusan Populer: Orang-orang penting yang merupakan lulusan darisuatu sekolah secara tidak langsung menjadi media promosi tersendiri dalam nama baik sang sekolah.

4. Kilas Balik Beberapa SMU Ngetop di Jakarta

SMA 8 Jakarta, dengan Citra Terunggul

Tidak dapat dipungkiri bahwa SMA 8 Jakarta memiliki citra akademis yang gemilang, bahkan paling gemilang. Sekolah yang terletak di bilangan Bukit Duri ini menjadi idaman bagi para siswa dan orang tua, meskipun memiliki nilai passing grade yang tinggi. Untuk Penerimaan Siswa Baru tahun 2007 misalnya, peringkat pertama memiliki NUAN 29.80 sedangkan peringkat terakhir 28.27 yang artinya memiliki nilai rata-rata 9,42 dari 3 mata pelajaran yang di-UAN-kan. Waow! SMA ini memang populer akan persaingan akademisnya yang ketat. Dan input-input cemerlang di SMA ini terbukti sukses bersaing di dalam meraih perguruan tinggi versi SPMB 2007. Delapan puluh dua koma lima enam persen dari siswa angkatan 2007 berhasil meraih fakultas pilihannya. Di tahun 2008 ini, program BTA 8 (bimbingan belajar untuk persiapan UN dan SPMB) diterapkan pula ke murid kelas X. Ini adalah langkah khusus, mengingat biasanya program tambahan seperti Cuma jadi ‘makanan’ anak kelas XII!

Sebenernya gimana sih iklim belajar di SMA 8? Menurut Kartini, Siswi kelas XII IPS SMAN 8 yang juga merupakan None Buku DKI Jakarta 2007, SMA 8 memang menerapkan disiplin yang tinggi. Di pekan-pekan Try Out misalnya, tidak ada dispensasi waktu pulang sekolah. Hukuman bagi siswa yang telat? Tidak ada, namun mereka langsung dipulangkan. SMA 8 juga memfasilitasi murid-muridnya untuk memperoleh informasi langsung mengenai Universitas Luar Negeri bergengsi seperti The Haague di Belanda maupun IBMS Arnhem Business School.

SMAK 1 Penabur, Pencetak Jawara Olimpiade Internasional

Sukses secara Nasional dan Internasional, mungkin itu dapat merangkum prestasi SMAK 1 Penabur.

Dalam berita-berita Olimpiade Sains Internasional, Indonesia sering mengirimkan partisipan dan kebanyakan dari mereka berhasil meraih medali emas, perak maupun perunggu. SMAK 1 Penabur memiliki andil yang cukup besar dalam mencetak jago-jago Olimpiade itu. Sekolah ini juga menerbitkan diktat soal-soal latihan untuk Olimpiade. Secara akademis memang tak perlu diragukan, menurut peringkat UN tahun 2005 SMAK 1 Penabur berhasil meraih juara pertama!

Dikutip dari headline Tabloid Penabur, “Siswa PENABUR Mendapatkan Gelar Tertinggi Dunia Dalam International Physics Olympiad”. Prestasi Jonathan Pradana Mailoa, murid SMAK 1 Penabur diperoleh karena ia berhasil mendapat nilai tertinggi baik dalam ujian teori maupun eksperimen.

Jauh sebelum itu, SMAK 1 Penabur telah menelurkan jago-jago Fisika yang lain seperti Jemmy Wijaya yang pada tahun 1993 mendapat medali perunggu dan predikat Honourable Mention dari ajang Olimpiade Fisika Internasional.

SMA Al-Izhar Pondok Labu, Cozy dan Islami

SMA Al-Izhar adalah salah satu bagian dari Perguruan Islam Al-Izhar. Terletak di kawasan Pondok Labu, sekolah yang punya areal besar dengan arsitektur Islami ini memang dibangun dengan konsep dasar mendidik murid-muridnya menjadi insan yang berakhlak mulia dan dekat dengan ajaran Allah. Caranya dengan menciptakan iklim belajar Islami, dan ini didukung dengan letak sekolah yang strategis, luas dan jauh dari kebisingan.

Setiap waktu Dzuhur tiba, para muridnya diwajibkan untuk melakukan shalat bersama. Selain itu, ada kegiatan ekstrakulikuler membaca Al-Quran. Menurut Anargha anggota iEARN Indonesia ( Kelas XII IPA ) Kajian Agama Islam yang dihadirkan oleh gurunya dikemas dengan menarik. Materinya tidak text book, tetapi murid dan guru dapat berinteraksi serta berdiskusi. “Kajiannya bagus, misalnya soal fenomena-fenomena aneh yang terjadi di abad ini,” tuturnya. Dan tentu saja Ritual Hari Raya Keagamaan, Pesantren Akhir Ramadhan juga menjadi acara wajib di SMA Al Izhar Pondok Labu. Tidak hanya dikontrol oleh guru, murid yang bergabung dalam Rohis pun ikut berperan dalam setiap acara-acara Islam.

SMAN 34, Hijau dan Asri

Tidak lengkap rasanya jika tidak memasukkan SMAN 34 ke dalam list sekolah ter-Ngetop di Jakarta. Apalagi, namanya sempat terdengar di sejumlah berita televisi beberapa waktu lalu. Selain itu, SMAN 34 memiliki visi menjadi sekolah hijau, ini adalah ciri yang belum tentu dimiliki oleh sekolah lainnya.

Untuk mengukuhkan visi ini, SMAN 34 berhasil meraih predikat Sekolah Model Berwawasan Lingkungan dan Sekolah Sehat Tingkat Nasional. Tentu saja ini juga ditunjang oleh fasilitas-fasilitas ramah lingkungan seperti Taman Satwa, Greenhouse, kegiatan daur ulang, hidroponik dan kultur jaringan.

Mengingat penggalakan kepedulian global warming yang lebih sering diteriakkan daripada dijalankan, sepertinya langkah SMAN 34 ini perlu ditiru sekolah-sekolah lain, bukan?

SMAN 70, Uniknya Tradisi Angkatan

”Gaul” mungkin bisa menjadi persepsi yang subjektif, tapi toh faktanya sangat lekat dengan Sekolah Unggulan di bilangan Jakarta Selatan ini. Yup! SMAN 70 selain mendapat predikat sekolah unggulan, juga memiliki keunikan tersendiri soal solidaritas angkatannya.

Jadi, di 70 ini setiap angkatan memiliki nama khusus: untuk siswa dan siswinya. Contohnya, angkatan 2009 punya nama Interfet (untuk anak cowok) dan Velvet (untuk cewek). Katanya sih, tradisi nama cewek dan cowok ini udah ada dari dulu banget, tepatnya saat SMA 9 dan 11 bersatu jadi SMA 70. Keunikan lain dari 70 adalah adanya ’Bahasa Kebalik’. Sebenernya, inti dari bahasa kebalik ini simpel.. dengan membalik huruf-perhuruf dari suatu kata.

Mau kamus cepetnya?

* Angkatan kelas satu disebut UTAS (kebalikan dari SATU)
* Kelas dua disebut AUD (kebalikan dari DUA)
* Kelas tiga disebut AGIT (yang ini, kebalikan dari TIGA)

Cewek disebut KEWES dan cowok disebut KOWOS. Guru-guru sendiri pun udah akrab dengan bahasa kebalik yang sering digunakan oleh murid-murid.

Untuk kamu yang pengen kenal lebih deket sama anak 70, tiap angkatan punya tempat nongkrong masing-masing. Anak kelas 1 di Mendawai, sementara senior kelas 2 dan 3 di GOR dan Lamandau.

Solidaritas angkatan ini ternyata juga menghasilkan sesuatu yang positif, misalnya munculnya ekskul-ekskul nggak standar seperti Boxing dan Grafitti!

Kata Nysha, None Buku 2007 Jakarta Selatan, Ekskul Grafitti sendiri pernah sukses ngeraih gelar juara 1 di lomba ngedekor kantin yang diadain sama sebuah produk teh kotak (hmmm, bisa tebak?). Hasilnya, kantin sekolah ini pun dipake shooting deh untuk iklan teh tersebut! Waah.. hal-hal yang simpel ternyata bisa tetep ngedatengin prestasi ya?

SMA Labschool Rawamangun, Serunya Beraktivitas

Last but not least.. It’s LABSCHOOL RAWAMANGUN!

Anak-anak yang kritis dan dinamis, itulah character building yang senantiasa dibentuk oleh Pak Arief Rachman Hakim (Pakar Pendidikan Indonesia) untuk Labschool.

Character building akan langsung terasa saat kita masuk ke sekolah ini. Dalam Masa Orientasi Siswa misalnya, para siswa kelas 1 akan diuji secara fisik dan mental. Mereka dituntut untuk dapat mempertahankan hak milik mereka dari ’jajahan’ Kakak OSIS. Perang argumentasi cerdas menjadi hal yang khas saat MOS. Misalnya,”Berikan 10 alasan mengapa saya harus mengembalikan topi ini?” Disini, peserta MOS yang taktis akan berhasil mendapatkan kembali barang-barang mereka.

OSIS juga menjadi prestasi yang besar di sekolah ini. Proses penyaringan menjadi OSIS cukup berat, puncaknya para Calon Pengurus OSIS harus berlari sejauh 17 KM (rute Labschool – TMP Kalibata – Labschool) di Hari Kemerdekaan Indonesia sekaligus masa serah-terima jabatan OSIS.

Pembinaan fismen itu secara tidak langsung membantu para siswa dalam menyelenggarakan acara-acara besar seperti Pensi Labsproject In Evolution atau Resital Piano Labschool di GKJ setiap tahunnya. Pelajar yang concern terhadap bencana alam dapat mengikuti konferensi internasional dalam Natural Disaster Youth Summit di Aichi, Jepang sementara ekstrakulikuler Saman kerap mengisi acara di Jerman. iEARN (organisasi nonprofit global terbesar untuk wadah kreativitas guru dan murid) telah bertahun-tahun menjalin kerja sama dengan Labschool.
5. Sebutkan 5 kriteria yang umumnya digunakan oleh para murid dalam menilai suatu SMU sebagai SMU top atau populer

*
Prestasi Akademik
Tentu saja, persepsi sekolah dengan kecerdasan akademis tidak dapat dipisahkan. Maka, orang tua dan murid memiliki pandangan yang sama untuk hal ini.
*
Letak Sekolah
Menurut Survey yang dilakukan di salah satu acara Prambors, cukup banyak Kawula Muda yang mengeluh terpaksa bersekolah di sekolah pilihan orang tuanya. Ironisnya, pilihan tersebut semata-mata karena letak sekolah itu dekat dengan rumahnya! Sebuah pertimbangan yang sangat bertentangan dengan siswa. Karena tak jarang, siswa akan mau bersekolah di area yang sulit ditempuh sekalipun.. asalkan ia mencintai SMU-nya itu! Yea.. sayangnya biaya transportasi kebanyakan dari kita masih dipenuhi oleh orang tua. Jadi, bisa bilang apa?
*
Relasi
“Anaknya Tante ini sekolah di SMA X! Katanya bagus lho, kamu masuk sana aja ya?” Teman, saudara ataupun relasi dari orang tau dapat memberikan pengaruh yang besar bagi mereka dalam menentukan sekolah anaknya. Apalagi, ketika relasi tersebut memiliki posisi yang tinggi atau sukses. Pilihan mereka seakan dapat menjadi patokan paling tepat, ketimbang pilihan anaknya. Well, bersandar pada pilihan relasi bisa berarti sebagai judi. Bisa benar, bisa pula salah. Logikanya gini deh, mungkin nggak ya, relasi papa-mama kita itu bilang,”Aduuh.. salah pilih nih sekolah anakku ternyata jeleek! Gimana dong?” (didukung dengan fakta bahwa mereka udah bayar setengah dari uang sekolah?)
*
Fasilitas Terkadang
Adanya fasilitas kolam renang membuat Orang Tua merasa anaknya akan jago berenang. Unit PC yang banyak di Lab Komputer akan membuat anaknya menjadi jago komputer (well, ini tidak salah). Atau mungkin, canggihnya fasilitas di Greenhouse maupun Lab Biologi akan membuat mereka mengharapkan kita menjadi Anthony van Leuwenhoek kecil mereka. Hehe. Fasilitas yang memadai benar-benar membuat mereka merasa tenang agar kita bisa bersekolah di sekolah pilihan mereka. Heey, ini tidak salah! Tapi, well.. (mungkin mereka perlu membaca poin ke-5 dari pandangan anak-anak)
*
Management Sekolah
Siapa kepala sekolahnya, bagaimana reputasi dewan gurunya, bagaimana sistem yang mereka terapkan.. adalah hal yang penting di mata orang tua. Dalam hal ini, Humas sekolah dan brosur yang menarik akan menjadi salah satu perhatian orang tua.

Berbeda?

Ya. Pandangan orang tua dan anaknya memang cukup berbeda. Nilai plus dari pandangan anak adalah, mereka cenderung lebih mengetahui ‘medan’ sekolah yang sebenarnya. Sementara, ada kalanya orang tua lebih mudah dipengaruhi oleh lip-service dari pihak sekolah.

Namun pilihan pendidikan dalam suatu keluarga bukanlah 100% milik sang anak, maupun orang tuanya. Oleh karena itu, jalan diskusi diantara mereka adalah cara terbaik, dengan menghilangkan subjektivitas dari masing-masing kepala!

No comments: