Monday, July 28, 2008

Top Law School in USA (Sekolah Hukum Terbaik di Amerika Serikat)




Aduh, buat teman2 yang ingin melanjutkan S-1, S-2 bahkan S-3 Hukum ke Amerika Serikat, kayaknya perlu deh nyimak peringkat Fakultas Hukum (Law School) disana.

Sebagai negara dengan sistem pendidikan paling terdepan dan paling berkualitas di dunia saat ini, USA memang adalah pilihan tepat untuk menggali ilmu dan merasakan ketatnya persaingan ilmu karena disanalah tempat berkumpulnya semua ilmuwan dunia, selain di Inggris dan Eropa Barat.

Sebagai referensi, nih kita mo bagi-bagi peringkat Top Law School 2008 di USA yang kita downloads dari http://www.top-law-schools.com/rankings.html. Siapa Law School Universitas jagoan kamu ada disini nangkring.

Peringkat ini dikerjakan oleh US News Law School Rankings (the most well known and controversial of all national law school rankings, this report has defined what are perceived as the top law schools)

A* mengindikasikan bahwa Law School ini mempunyai peringkat yang sama dengan Law School yang diberi tanda serupa. Sebaiknya, simak aja deh...

Law School Rankings 2008
USN Rank (March 29, 2008)

Law School


1 Yale U (CT)
2* Harvard U (MA)
2* Stanford U (CA)
4 Columbia U (NY)
5 New York U
6 UC Berkeley (Boalt)
7* U Chicago
7* U Pennsylvania
9* Northwestern U (IL)
9* U Michigan-Ann Arbor
9* U Virginia
12 Cornell U (NY)
12* Duke U (NC)
14 Georgetown U (DC)
15 Vanderbilt U (TN)
16* UCLA
16* U Texas-Austin
18 U Southern California
19 Washington U (MO)
20 George Washington U
21 Boston U
22* Emory U (GA)
22* U Minnesota-Twin Cities
22* U Notre Dame (IN)
25 Washington & Lee
26 Boston College
27* Fordham U (NY)
27* U Illinois (UIUC)
27* U Iowa
30* William and Mary (VA)
30* U Washington
32* Ohio State U
32* U Alabama
32* U Colorado-Boulder
32* U Georgia
36* Indiana U-Bloomington
36* U Wisconsin-Madison
38* George Mason U (VA)
38* U Arizona (Rogers)
38* UC (Hastings)
38* U North Carolina
42* U Maryland
42* Wake Forest U (NC)
44* Tulane U (LA)
44* UC Davis
46* American U (DC)
46* Brigham Young U (UT)
46* Southern Methodist U
46* U Connecticut
46* U Florida
51 U Utah
52* Arizona State U
52* U Cincinnati
52* U Tennessee-Knoxville
55* Baylor U (TX)
55* Florida State U
55* U Houston
55* Yeshiva U (Cardozo)
59* Pepperdine U (CA)
59* Temple U (PA)
59* U Kentucky
59* U Missouri-Columbia
63* Brooklyn Law School
63* Case Western Reserve
63* Loyola (Los Angeles)
66* IIT (Chicago-Kent)
66* Seton Hall U (NJ)
68* Indiana U-Indianapolis
68* U New Mexico
68* U Oklahoma
68* U Richmond (VA)
68* Villanova U (PA)
73* Lewis and Clark (OR)
73* U Kansas
73* U Nebraska-Lincoln
73* U Pittsburgh
77* Georgia State U
77* Pennsylvania State U
77* Rutgers-Camden (NJ)
77* Rutgers-Newark (NJ)
77* Santa Clara U (CA)
82* Loyola U Chicago
82* Seattle U
82* U Hawaii
82* U Miami (FL)
82* U Oregon
82* U San Diego
88* Catholic U (DC)
88* DePaul U (IL)
88* Louisiana State U
88* Northeastern U (MA)
88* St. John's U (NY)
88* U Denver (Sturm)
88* U Nevada-Las Vegas
95* Marquette U (WI)
95* St. Louis U
95* U South Carolina
95* University of the Pacific
99 Hofstra
100* Mercer U (GA)
100* Stetson U (FL)
100* Syracuse University
100* U at Buffalo-SUNY
100* U Louisville (KY)

Sunday, July 06, 2008

Kita dan Masa Depan: Apa yang Paling Ku Khawatirkan?

By: Kardoman Tumangger

Ada seorang yang sangat kaya raya sedang mencari-cari apa yang menjadi kekhawatirannya sehingga membuat dirinya sering tidak bisa tidur. Berhari-harinya dicarinya apa yang menjadi kekhawatiran selama ini. Dia mencari dan terus mencari sampai dia sendiri tidak tahu betapa banyaknya hal yang telah ia lewatkan karena ternyata yang ia khawatirkan ialah apa yang tidak orang lain khawatirkan.

Diapun pergi kejalan-jalan dan menanyakan kepada anak jalanan dan pengemis serta para gelandangan di persimpangan jalan dan pusat perbelanjaan Dia kemudian bertanya:
”Apa hal yang paling kau khawatirkan dalam hidupmu sekarang ini?”
Kemudian jawab mereka:
”Aku paling khwatir kalau esok hari aku sudah tidak dapat berjalan berkeliling disini demi mendapat belas kasihan dari orang-orang sehingga aku tidak mati konyol disini, aku paling takut ditangkap aparat sehingga harus meringkuk lama sekali kemudian dilepas lagi tanpa ada pengaruhnya bagiku sama sekali.”

Orang kaya tersebut tidak merasa puas. Masih ada lebih banyak hal yang dirasakan hatinya mengenai kekhawatiran. Diapun pergi berjalan-jalan ke sebuah pasar tradisional. Pasar yang padat, sumpek, bau dan panas serta penuh ketidakteraturan. Dia kemudian bertanya:
” Apa hal yang paling kau khawatirkan dalam hidupmu sekarang ini?”
Kemudian jawab mereka:
”Aku paling khawatir suatu saat nanti aku tergusur dari sini oleh pasar-pasar modern sehingga anak-anakku di rumah tidak dapat makan apalagi melanjutkan sekolah demi mencapai cita-cita mereka.”

Lagi-lagi si orang kaya tersebut merasa tidak puas. Semakin dia bertanya semakin dia merasa ada lebih banyak hal yang lebih mengkhawatirkan dari sekedar yang dikhawatirkan mereka. Dia kemudian pergi ke pedesaan yang terpencil. Disana dia menemukan penduduka sedang senang-senangnya mengerjakan sawah-sawah dan ladang mereka. Dilihatnya kerbau menarik bajak dan banyak ayam berkeliaran di halaman rumah penduduk. Dia kemudian bertanya:
”Apa hal yang paling kau khawatirkan dalam hidupmu sekarang ini?”
Kemudian jawab mereka:
”Aku paling khawatir suatu saat nanti desa ini akan dijadikan kawasan industri milik bangsa asing sehingga kami menjadi buruh di rumah sendiri yang tidak mendapat gaji yang sepantasnya dan berdemo sehingga bahkan kami jadi dipecat bekerja disana.”

Semakin dijelaskan oleh para petani itu, orang kaya tersebut semakin tidak puas. Dia semakin merasa banyak kekosongan di hatinya. Semakin menjerit-jerit hatinya demi menahan suatu kekhawatiran yang di sendiri tidak tahu apa itu. Diapun pergi ke suatu kampus yang terkenal sebagai kawasan intelektual.
”Apa hal yang paling kau khawatirkan dalam hidupmu sekarang ini?”
Kemudian jawab salah seorang dari mereka:
”Aku paling khawatir kalau aku tidak dapat lulus sampai sarjana karena alasan termasuk karena alasan kesulitan membayar SPP, karena harus membantu orang tua menyekolahkan adik-adik, karena tidak cukup uang untuk menyusun sebuah skripsi yang baik, karena dan karena ..” Banyak lagi yang disampaikan oleh mahasiwa tersebut sehingga dia bahkan tidak dapat ingat sama sekali semua.
Kemudian dia bertanya kepada seorang mahasiswa yang lain:
”Apa hal yang paling kau khawatirkan dalam hidupmu sekarang ini?”
Dan mahasiswa tersebut menjawab:
”Aku paling khwatir kalau absenku tidak memenuhi syarat buat mengikuti ujian akhir, kalau nilaiku kosong karena tidak mengumpulkannya, kalau nilaku turun lagi karena keseringan keluyuran, kalau nilaiku tidak bisa untuk mencapai sarjana, kalau harus berputus dengan pacarku, kalau-kalau dan kalau...”

Karena orang kaya tersebut merasa pusing dan masih belum menemukan apa yang paling dikawatirkannya. Diapun pergi ketempat-tempat dia dapat menemukan apa yang paling mereka khawatirkan, dia bertanya pada para militer dan polisi, pada para pejabat dan petinggi, pada orang-orang sakit, pada dukun, peramal, dan ahli sihir, bahkan pada orang yang paling tidak pernah ia bayangkan sebelumnya. Ketempat para orang bijak berkumpul dia bertanya:
”Apa yang paling kau khawatirkan dalam hidupmu sekarang ini?”
Dan mereka pun menjawab:
”Apa yang paling kau khawatirkan sebenarnya tidak kau ketemukan pada mereka yang ada mereka khawatirkan. Tanyalah pada dirimu sendir apa yang kau khawatirkan. Kau punya segalanya, punya harta benda melimpah, punya istri cantik, punya anak berbakat berprestasi, punya tubuh yang sehat dan kuat, yang kau khawatirkan adalah kekosongan jiwamu. Isilah jiwamu dengan harta yang tidak lapuk oleh waktu, tidak berkarat oleh zaman, dan kekal selamanya, dan kosongkan jasmanimu dari apa yang melekat selama ini maka apa yang kau khawatirkan akan lenyap.”

Diapun merasa marah dan tidak mampu menerima perkataan orang bijak tersebut. Lalu dia pun bertanya kembali: ”Apa yang paling ku khawatirkan di dalam hidupku?”