Thursday, November 05, 2009

Tour of Sunda Land Part 3 - Kampung Adat Cikondang














Jalan Masuk Kampung Cikondang, Jalan Bandung-Pangalengan. Apabila dari Bandung, dapat menumpang elf jurusan Pangalengan dari terminal Leuwi Panjang dengan ongkos sekitar Rp 4000- Rp 6000 saja. Dan dapat berhenti di penunjuk arah ini. Apabila tidak kuat berjalan kaki, dapat menumpang ojek dengan  harga yang dapat ditawar. 

Friday, April 10, 2009

Tour of Sunda Land Part 2 - Kampung Pulo & Candi Cangkuang

2. Kampung Pulo dan Candi Cangkuang, Garut

Nah, setelah ke kota Bandung, meskipun aku nggak menceritakan semuanya, tetapi untuk tempat perbelanjaan jangan lupa jelajahi Factory Outlet (FO) dengan barang2 kualitas impor dan harga lokal, datang za ke FO sepanjang Jalan Ir Djuanda Dago, Jl Riau Martadinata dan Jalan Setia Budhi. Untuk kuliner, juga jangan lewatkan jajanan sepanjang Jalan Setia Budhi, ada surabi imut, ada sate kelinci, ada stoberi petik sendiri, dan masih banyak lagi deh.

Kali ini, aku akan mengajak kita semua ke sebuah desa unik, yaitu Kampung Pulo, Candi Cangkuang, Leles Garut. Dari Bandung bisa naik bis jurusan Tasikmalaya-Garut dari Terminal Caheum, turun di Leles Garut. Naik Andong sekitar Rp 3000/orang terus masuk melintasi situ/danau dan persawahan.



Ini adalah pemandangan yang bakalan Anda lihat, yaitu persawahan yang menguning, pegunungan, udara segar dan sebuan situ yang luas yang mengelilingi Kampung Pulo tersebut.



Ini adalah gerbang Kompleks Rumah Adat Kampung Pulo. Uniknya, rumah ini hanya tujuh buah dan satu masjid dan tidak boleh bertambah atau dibangun lagi. Tujuh rumah itu adalah lambang tujuh putri dari pembangun desa tersebut dan satu masjid adalah satu-satunya anak laki-laki dari pembangun desa tersebut dan meninggalk pada saat disunat.



Dibelakang kita adalah Candi Cangkuang. Meskipun yang menemukan daerah ini adalah seorang Islam tetapi candi tersebut tidak dimusnahkan. Bahkan di dekat Candi dimakamkan leluhur kampung tersebut. Unik kan..


Ini adalah situ/danau yang mengelilingi Kampung Pulo dan Candi Cangkuang tersebut. Keluar masuk pulau naik rakit, seru banget kan.....

Thursday, April 09, 2009

Tour of Sunda Land Part 1 - Kota Bandung

Setelah tuntas berjalan-jalan ke Tanah Jawa (The Java Land) yaitu Jawa Tengah dan Yogyakarta (mungkin untuk Jawa Timur dilain kesempatan), maka Kardoman kali ini juga berkeliling di Tanah Pasundan (Sunda Land). Kalo ke Java Land, Kardoman memilih ke kota Gudeg Yogyakarta, Kota Borobudur (Magelang) dan Kota Pesona Asia, Semarang, maka kali ini Kardoman ingin berkeliling di Kota Bandung, Kota Tasikmalaya, Kota Singaparna dan Kota Dodol, Garut. Di Bandung pasti tahu kan, Parijs van Java ini adalah salah satu kota paling eksotis di Pulau Jawa dan Pangalengan, tepatnya ke Kampung Cikondang. Sedangkan untuk Tasikmalaya, Kardoman dan rekan-rekan berkunjung ke Kampung Naga, ke Singaparna berkunjung ke rumah Kakek/Nenek Idah Rosida (sekalian menginap sih) dan ke Garut memilih ke Kampung Pulo, Cangkuang, Leles.


1. Kota Bandung


Kalo ke Kota Bandung, pasti kita akan melihat-lihat pusat perbelanjaan modern dulu yah. Ada beberapa mal terkenal di Bandung, diantaranya Bandung Supermal (mal terbesar di Bandung, terletak, di Jalan Jenderal Gatot Subroto), Parijs van Java Mal (mal paling eksotis di Bandung, terletak di Jalan Suria Soemantri, Sukajadi), Cihampelas Walk (mal yang paling digandrungi anak gaul Bandung maupun wisatawan dari luar kota termasuk Jakarta, terletak di Jalan Cihampelas), Bandung Indah Plaza (plaza yang paling sering dikunjungi oleh mahasiswa pada umumnya, terletak di Jalan Merdeka), disamping itu ada Bandung Electronic Centre (pusat perbelanjaan elektronik paling terkenal di Bandung, terletak di Jalan Purnawarman), Bandung Electronic Mal (pusat perbelanjaan elektronik terbesar di Bandung, terletak di Jalan Naripan), ada Plaza IBCC, di Jalan Jakarta, ada Lucky Square dan Bandung Trade Mal (di Jalan Ahmad Yani, Cicadas), ada Bandung Trade Centre (di Jl Djunjunan), dan beberapa mal dan plaza lainnya.


Semua pusat perbelanjaan diatas telah dijelajahi oleh Kardoman baik sendiri maupun bersama  teman2. Kali ini Kardoman dan teman2 sedang berada di Bandung Supermal (BSM). Mal terbesar di Bandung ini biasanya selalu penuh diakhir pekan, sedangkan pada hari-hari biasa sepi. Kata orang sih belanja disini mahal, jadi biasanya yang belanja hanya orang-orang kelas atas saja. Ha...ha.. Sekarang mall ini telah berubah, menjadi mall paling spektakuler di Bandung dengan hadirnya Trans Studio dengan Hotel-nya yang  digadang-dagang sebagai Hotel Bintang 6.

Saturday, February 07, 2009

Borobudur: Candi Buddha Terbesar di Abad ke-9


Siapa tak kenal Candi Borobudur? Candi Budha ini memiliki 1460 relief dan 504 stupa Budha di kompleksnya. Jutaan orang mendamba untuk mengunjungi bangunan yang termasuk dalam World Wonder Heritages ini. Tak mengherankan, sebab secara arsitektural maupun fungsinya sebagai tempat ibadah, Borobudur memang memikat hati.

Borobudur dibangun oleh Raja Samaratungga, salah satu raja kerajaan Mataram Kuno, keturunan Wangsa Syailendra. Berdasarkan prasasti Kayumwungan, seorang Indonesia bernama Hudaya Kandahjaya mengungkapkan bahwa Borobudur adalah sebuah tempat ibadah yang selesai dibangun 26 Mei 824, hampir seratus tahun sejak masa awal dibangun. Nama Borobudur sendiri menurut beberapa orang berarti sebuah gunung yang berteras-teras (budhara), sementara beberapa yang lain mengatakan Borobudur berarti biara yang terletak di tempat tinggi.

Friday, February 06, 2009

Tour of The Java Land 3 - Kota Semarang



Nah, setelah Tour of The Java Land part 1 dan part 2 berakhir, kali ini Penulis akan menceritakan Tour of The Java Land Part 3, yaitu ke kota Semarang. Kota terbesar ke-empat di Indonesia ini (benar gak ya, pokoknya setelah Jakarta, Surabaya, Medan) berada di pantai utara Pulau Jawa. Penduduk disini mayoritas suku Jawa, tetapi ada yang unik, bahwa kota ini merupakan kota dimana komunitas Tionghoa banyak bermukim dibandingkan dengan kota-kota lainnya di Indonesia.

Thursday, February 05, 2009

Tour of The Java Land 2 - Yogyakarta & Borobudur

Akhirnya, perjalanan Kardoman dalam konsep backpacker "Tour of The Java Land 2" akan dilanjutkan. Setelah puas keliling kota Jogjakarta, Kardoman bersama rombongan Pemuda dan Mahasiswa Pakpak yang mengadakan konsolidasi di kota Jogjkarta, mengadakan refreshing tour ke Parangtritis Beach.
















Pantai yang indah ini dan sangat padat dikunjungi terutama pada hari libur (bisa ribuan orang loh) ternyata sangat berbahaya loh. Limahari setelah saya tinggalkan Parangtritis, ternyata pantai ini menelan 5 korban, 3 WNI dan 2 WNA. Ih, serem....



Perjalanan pun diteruskan keluar Provinsi Jogjakarta, yaitu ke Kabupaten Magelang, Kecamatan Borobudur sepertinya. Kali ini kru kita bertambah, yaitu Firman Deny Setiawan yang menyusul 3 hari kemudian dari Bandung ke Jogjakarta. Foto dengan latar belakang Candi Borobudur. Candi ini merupakan warisan dunia dengan nomor registrasi 592. Candi ini merupakan Candi Buddha terbesar di Indonesia, terletak di perbukitan dan memiliki 9 tingkatan yang menggambarkan perjalanan hidup manusia dari dunia samapi ke nirwana. Kok sepertinya belajar sejarah yah....

Tour of The Java Land 1 - Jogjakarta & Candi Prambanan

Teman2...
Sekitar Jumat, 23 Januari 2008, Kardoman dan beberapa kru lainnya (Gilbert Sitorus, Yoel Sitorus, Fuad Nicholas, Jan Barnes, dan Ferry Manik) melakukan perjalanan menuju kota pelajar dan kota budaya, Djogjakarta. Mohon maaf, penulisan Jogjakarta yang benar saya kurang tahu, karena ada banyak versinya sih. Ada Djokjakarta, Yogyakarta, Jogjakarta, dan lain-lain deh. Saya sendiri lebih suka memilih kata Jogjakarta. Tour kali ini mengusung konsep backpacker, biar hemat katanya sih.

Kenapa sih saya memilih Tour of The Java Land? Ternyata, bagi sebagian masyarakat Jawa Barat, wilayah yang sekarang diberi nama Jawa Barat secara administratif, kalo kita bepergian ke arah Timur (Jogjakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur), maka kita dikatakan bepergian ke Tanah Jawa. Sedangkan Jawa Barat sendiri lebih sering disebut sebagai Tanah Pasundan, Bumi Parahyangan, atau Kerajaan Padjadjaran atau apalah itu. Mungkin ini adalah dampak dari sejarahnya daerah ini.