Monday, June 24, 2013

Jappa-Jappa (Jalan-Jalan) ke Makassar

Dear Readers!

Setelah menunggu sekian lama, akhirnya Doman terbang juga ke Makassar (beli tiket November 2012 terbang 14 Juni 2013). Menunggu hampir setahun tetapi tidak sia-sia dan tidak mengecewakan. Makassar adalah kota terjauh yang pernah saya tempuh, yaitu 1413 km dari Jakarta atau 2 jam 15 menit naik pesawat (rekor sebelumnya adalah Medan-Jakarta yaitu 1402 km). Rasanya senang sekali akhirnya menambah list pulau yang telah saya jalani di Indonesia (sekarang sudah menjalani Sumatra, Jawa, Madura, Bali, Kalimantan dan Sulawesi).

Saya akan bercerita sedikit perjalanan dari Jakarta. Take off dari Soekarno-Hatta International Airport Pk. 21.35 WIB dan mendarat di Sultan Hasanuddin Intenational Airport Pk. 00.55 WITA. Sengaja mengambil penerbangan malam dengan tujuan dapat memanfaatkan waktu yang cuma 2 hari (Sabtu-Minggu) agar dapat memaksimalkan kunjungan ke Makassar. Sesampainya di bandara, kami langsung dijemput oleh driver yang telah kami sewa untuk mengantarkan kami ke Tanjung Bira.

Sultan Hasanuddin International Airport


Tanjung Bira, Bulukumba


Tanjung Bira Beach "White Sand"
Mengapa ke Tanjung Bira? Pantai Tanjung Bira merupakan pantai berpasir putih yang sangat terkenal di ujung selatan Provinsi Sulawesi Selatan. Terletak di Kecamatan Bonto Bahari, Kabupaten Bulukumba, berjarak sekitar 200km dari Makassar atau 40 km dari Bulukumba. Normalnya ditempuh 5-6 jam dari Makassar, akan tetapi karena kami berangkat dini hari dan supirnya sangat handal, maka perjalanan cukup 3,5 jam pake acara tidur 30 menit di pinggir jalan. Hahaha....

Tanjung Bira Beach, Bulukumba, South Sulawesi

Tanjung Bira Beach, Bulukumba, South Sulawesi
Pasir di pantai ini sangat berbeda dengan pasir di beberapa pantai yang pernah saya kunjungi (Pangandaran, Parangtritis, Bali, dan Sempu). Perbedaanya yaitu pasir pantai ini sangat halus sehalus tepung. Air lautnya tidak bercampur dengan pasir pantai sehingga menjadi sangat jernih. Hanya sayangnya, pantai ini kurang dikelola sebagai pantai berkelas internasional layaknya di Bali. Terlihat banyak tumpukan sampah, kios-kios yang tidak rapi dan kapal-kapal nelayan.

Rombongan berfoto di Pantai Tanjung Bira

Rombongan berfoto di Pulau Liukang Loe

Snorkeling di Pulau Liukang Loe

Saya tidak cukup puas dengan bermain-main di pantai. Saya ingin mencoba sesuatu yang baru, yaitu snorkeling. Oleh karena itu, saya sudah pesan ke rekan-rekan di Makassar agar menyusun rencana snorkeling ke Pulau Liukang Loe. Pulau ini terletak di seberang Tanjung Bira, dapat ditempuh dengan kapal motor nelayan sekitar 20menit. Pemandangan bawah lautnya sungguh indah, ada banyak terumbu karang dan ikan nemo dan ikan-ikan kecil lainnya yang berwarna-warni. Ini pengalaman snorkeling pertama saya dan saya berencana untuk mengulanginya (ketagihan).

Menuju Pulau Liukang Loe, siap-siap snorkeling

Bantimurung, Maros

Setelah dijamu makan sore oleh pak Umar (sopir motorboat ke Pulau Liukang) dengan ikan segar langsung dari laut di Pantai Bira, akhirnya rombongan pulang ke Makassar. Setelah 4 jam perjalanan, akhirnya tiba di Makassar dan kita langsung makan malam Mie Titi (sejenis dengan Ifumie yang disajikan dengan kuah kental berisi irisan udang, hati, ayam, jamur, bakso, dan cumi serta beragam sayuran) di Jl Irian, Panakkukang. Kemudian langsung istirahat untuk petualangan esok pagi.

Rombongan berfoto di Bantimurung

Kami terbangun agak siangan, jam 10an. Kemudian kami sarapan Es Pisang Ijo di Jalan Andalas. Karena ini memang makanan khas kota Anging Mamiri ini jadi wajib dicoba. Setelah itu perjalanan dilanjutkan ke Bantimurung, Maros dan ditempuh hanya 45 menit dari Makassar. Disini adalah tempat penangkaran kupu-kupu, rangkaian bukit karst dan gua batu (900 m dari pemandian). Selain itu terdapat juga air terjun dan tempat pemandian yang sangat luas. Pada saat kami kesini, suasana sangat ramai.

Bantimurung, Maros
Sekembalinya dari Bantimurung, perjalanan dilanjutkan dengan menyantap Konro (saya pesen sup Konro) di Karebosi. Karena ini makanan khas Makassar jadi wajib di coba juga. Hehehehe...

Setelah makan sup Konro, perjalanan dilanjutkan menyusuri Pantai Losari, Fort Rotterdam dan berhenti menikmati sunset di Kampung Popsa. Tak terasa malam telah menjemput, kami pun pulang ke kosan. Pukul 2 dini hari, saya dan satu orang rekan berangkat ke Bandara. Pk. 04.30 WITA, take off dari Bandara Sultan Hasanuddin dan landing di Bandara Soekarno-Hatta Pk. 05.30 WIB.

Satu hal yang menarik menurut saya selama perjalan dari Makassar ke Tanjung Bira adalah beberapa kota yang dilewati sangat bersih dan rapi, khususnya Bantaeng yang sangat berbeda dengan kondisi kota-kota di Jawa, Sumatra maupun Kalimantan (kecuali Balikpapan).



Sunset di Kampung Popsa, Pantai Losari
Perjalanan ke Makassar ini memang sangat melelahkan dan membuat rekan saya tumbang (sakit) dan harus dirawat beberapa hari, akan tetapi saya sungguh menikmatinya. Special thanks buat rekan-rekan rombongan: Malik, Dinda, Merlin, Riswan, Mas Alis, dll atas keramahan dan kebaikan kalian selama kami disana.Sampai ketemu di acara jalan-jalan berikutnya.

No comments: