Showing posts with label Tour. Show all posts
Showing posts with label Tour. Show all posts

Friday, September 20, 2013

The Papandayan Hotel: “Where You Can Experience a Balance in Life”

The Papandayan Hotel, Bandung
Rediscover The Papandayan, and experience all this vibrant city has to offer. Now a stylish and trendsetting boutique style hotel combining intimate service with a personal touch and a warm ambience, where we are committed to delivering the promise of magic moments during every stay. Strategically located in the centre of the business hub and next to the city’s renowned shopping and nightlife, it is set away from the congested one-way thoroughfares, offering many avenues of accessibility to the property.

Featuring 172 elegantly appointed guestrooms and suites thoughtfully designed to complement its location with natural elements of stone, wood and art - reflecting the local landscape and culture. Our 25m outdoor pool, fitness and luxury spa secure our enduring appeal among focused travellers seeking a calming environment, The Papandayan embraces its current motto “Where You Can Experience a Balance in Life”. An award winning hotel, “Indonesia Leading City Hotel – Bandung” by Indonesia Travel & Tourism Award (ITTA), The Papandayan has won this award for two consecutive years.


Wednesday, September 18, 2013

Apo Kabar Palembang "Kota Internasional"???

Pagoda 9 Lantai di Pulau Kemaro

Dear readers,

Suasana Jakarta benar-benar membuat saya merasa bosan. Nggak tahu kenapa, pokoknya saya perlu ke suatu tempat baru, melihat yang baru dengan suasana baru. Saya sudah memutuskan alternatif yaitu ke daerah yang bisa ditempuh dengan bis, biaya murah, yang penting meninggalkan kebosanan pada Jakarta. Alternatif pertama adalah Lampung, saya sudah hubungi teman lama disana agar bersedia menampung saya. Tapi saya tidak melihat ada tempat menarik. Alternatif berikutnya Banten, saya kontak temen sekantor yang memiliki rumah disana, tapi katanya rumahnya sedang direnovasi sehingga sangat tidak tepat untuk kesana.

Tuesday, August 27, 2013

My Big Family Reunion - 2nd Day

Tour Bersama ke Taman Wisata Iman Sitinjo (Selasa, 06 Agustus 2013)


Foto Bersama Keluarga Besar Mp. Nova Tumangger
Hari kedua acara reuni sesungguhnya baru dimulai. Para peserta yang hadir juga sudah mencapai 95%. Hari kedua ini terdapat 2 tambahan acara yang membuat hari kedua sibuk luar biasa. Pagi hari kami harus belanja untuk 2 acara pada sore dan malam hari nanti. Pada sore hari nanti, saya dan beberapa anggota keluarga akan mengantarkan makanan ke rumah orang yang paling berjasa pada awal saya berangkat kuliah. Mengantarkan makanan ini dimaksud sebagai ucapan terima kasih kepada beliau. Sedangkan pada malam harinya akan ada acara adat kecil dari Tulang (saudara laki-laki ibuku) kepada kami Bere-nya (anak-anak Ibuku) dan dari kami Bere kepada Tulang. Oleh karena itu, kami harus membeli 1 ekor lomok-lomok (babi yang masih kecil) dan beberapa kilo ikan mas serta bumbu-bumbu yang diperlukan.

Monday, June 24, 2013

Jappa-Jappa (Jalan-Jalan) ke Makassar

Dear Readers!

Setelah menunggu sekian lama, akhirnya Doman terbang juga ke Makassar (beli tiket November 2012 terbang 14 Juni 2013). Menunggu hampir setahun tetapi tidak sia-sia dan tidak mengecewakan. Makassar adalah kota terjauh yang pernah saya tempuh, yaitu 1413 km dari Jakarta atau 2 jam 15 menit naik pesawat (rekor sebelumnya adalah Medan-Jakarta yaitu 1402 km). Rasanya senang sekali akhirnya menambah list pulau yang telah saya jalani di Indonesia (sekarang sudah menjalani Sumatra, Jawa, Madura, Bali, Kalimantan dan Sulawesi).

Saya akan bercerita sedikit perjalanan dari Jakarta. Take off dari Soekarno-Hatta International Airport Pk. 21.35 WIB dan mendarat di Sultan Hasanuddin Intenational Airport Pk. 00.55 WITA. Sengaja mengambil penerbangan malam dengan tujuan dapat memanfaatkan waktu yang cuma 2 hari (Sabtu-Minggu) agar dapat memaksimalkan kunjungan ke Makassar. Sesampainya di bandara, kami langsung dijemput oleh driver yang telah kami sewa untuk mengantarkan kami ke Tanjung Bira.

Sultan Hasanuddin International Airport

Tuesday, May 21, 2013

Sensa Hotel @ Cihampelas Walk Bandung

Penulis mempunyai kesempatan untuk menginap di Sensa Hotel @ Cihampelas Walk Bandung. Hotel bintang 4 ini memang sudah lama Penulis incar (sejak kuliah) untuk merasakan menginap di hotel di tengah-tengah pusat perbelanjaan paling eksotik di Bandung. Nah, kali ini Penulis berkesempatan menginap 2 malam disini. Penulis mendapat kamar Twin Bed Deluxe di Lantai 9 dengan tarif Rp 980.000,00/night. Cekidot yuk penampakannya.

Penampakan Kamar

Wednesday, April 24, 2013

My Weekend in Balikpapan

Kali ini, saya memiliki kesempatan untuk mengunjungi kembali Balikpapan. Rencananya sih untuk merayakan ulang tahun teman baikku yang seharusnya dirayakan 1 minggu sebelumnya (meskipun perayaan tidak jadi). Jadi aku anggap ini kunjungan kasih saja. Hehehe.. Menumpang pesawat Citilink dengan tiket promo Rp 412ribu pp sudah termasuk asuransi penerbangan, Jumat, 19 April 2013 saya terbang dari Soekarno-Hatta, Jakarta pada Pk. 17.00 WIB dan mendarat dengan selamat setelah penerbangan dengan penuh turbulensi di Sepinggan, Balikpapan pada Pk. 20.30 WITA. Saya dijemput brother Fransco dan sister Nina dan langsung meluncur ke perumahan Pertamina di daerah Parikesit (dekat ke Stadion Persiba). Let's travel around Balikpapan.

Kota Adipura
Apa yang Anda pikirkan ketika mendengar kata Balikpapan? Pasti jawabannya berbeda-beda ketika ditanyakan kepada orang dengan latar belakang yang berbeda-beda. Kalau ditanyakan kepada pengamat perkotaan, mereka pasti menjawab Balikpapan adalah kota yang bersih, rapi dan teratur. Balikpapan dengan jumlah penduduk pada tahun 2012 sebanyak 637.488 jiwa adalah Kota Adipura. Adipura, adalah sebuah penghargaan bagi kota di Indonesia yang berhasil dalam kebersihan serta pengelolaan lingkungan perkotaan.
Taman Adipura di Jl Ahmad Yani, Balikpapan

Monday, August 06, 2012

Pulkam Trip – 6th Day (Sidikalang-Medan-Jakarta)

Senin, 30 Juli 2012, adalah hari terakhir ku di Sidikalang. Aku tidak akan kemana-mana selain membeli dua bungkus kopi bubuk asli Sidikalang sebagai oleh-oleh kepada dua orang rekan kerja yang telah memesan. Kopi Sidikalang dulu sangat terkenal aromanya yang khas, namun sekarang mulai redup dengan brand kopi asing. Hal ini juga diakibatkan kurangnya inovasi dari pengusaha dan perhatian dari Pemkab Dairi.
UD "IDA" Kopi Bubuk Asli Dairi di Jl Sudirman, Sidikalang
Aku hanya menemani Ibu sepanjang hari berkeliling-keliling rumah sambil beristirahat setelah perjalanan panjang kami yang menguras tenaga. Siang harinya, Ibuku memasak makanan yang spesial, gulai ayam. Sebenarnya aku menolak ketika Ibu akan menawarkan memasak ayam, karena memang ayam peliharaan Ibu belum ada yang cocok untuk dipotong.

Pulkam Trip – 5th Day (Silangkitang-Sidikalang)

Pagi-pagi sekali, suasana sudah hiruk pikuk. Tiga ponakanku sudah bersiap-siap berangkat sekolah. Sedikit malas, akupun terbangun dan mereka pamitan sambil kuberikan uang jajan. Akupun harus bersiap-siap karena hari ini akan kembali ke Sidikalang. Setelah makan pagi dan acara foto bersama, kami pun dijemput AKDP CKB yang akan mengantar kami ke Sidikalang. Karena keterbatasan waktulah, maka cutiku yang hanya seminggu aku manfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk mengunjungi saudara dan famili sebanyak-banyaknya. Meskipun kadang-kadang kunjungan hanya dalam hitungan jam.
Sesaat sebelum pulang ke Sidikalang

Jam dua siang kami sampai di Sidikalang. Aku langsung mandi karena aku tidak akan berani untuk mandi di sore hari di kota kopi yang terkenal sangat dingin ini. Kuambil handuk dan sabun kemudian ditemani Bonggi, anjing peliharaan kami, aku berlari ke sumur di belakang rumah, menuruni sisi-sisi jurang.

Pulkam Trip – 4th Day (Kuta Galung-Dolok Sanggul-Parlilitan-Silangkitang)

Tanpa terasa malam telah menghampiri. Udara dingin mulai menusuk sampai ke tulang. Setelah makan malam yang tergolong spesial karena mereka memasak ayam kampung di gulai, kami pun berbincang-bincang sebelum akhirnya rasa kantuk menyerang. Aku tidur pulas sekali karena kelelahan sepanjang hari. Seharusnya malam ini kami pulang ke Pranginen, dan besok berangkat dari sana ke Dolok Sanggul. 
Foto hasil jepretan Ibuku
Namun tidak ada kata negosiasi bagi Puhun dan Nampuhun, kami pun menyerah dan menginap disana. Sementara Kak Mer yang sudah menunggu kami hanya bisa tersenyum kecewa ketika mendengar kami akan menginap di Kuta Galung dan besok hanya pamit sejenak ke rumahnya sebelum pulang. Ntah makanan apa yang telah ia persiapkan untuk kami malam itu, setahuku ia ingin memasak suatu yang spesial untukku.

Pulkam Trip – 1st Day (Jakarta – Medan – Sidikalang)

Setelah genap satu tahun aku mengikuti program pendidikan untuk menjadi pekerja di salah satu BUMN terbesar di Indonesia, maka aku mendapat cuti pendidikan selama sekitar satu minggu, terhitung sejak 24 Juli-31 Agustus 2012. Kalau saja perusahaan tidak membayar biaya tiketku untuk cuti, maka aku tentu tidak akan pulang kampung (pulkam) mengingat ongkos yang cukup mahal. Meskipun tiket kembali ke Jakarta harus kubayar sendiri, namun kesempatan ini tidak aku sia-siakan. Sedikit informasi, sejak meninggalkan kampung halaman pada bulan Agustus 2006 dan menempuh pendidikan tinggi di Bandung, aku belum pernah dan bertekad tidak akan kembali ke kampung halaman sebelum menjadi “orang”. Akan tetapi, Tuhan berkehendak lain. Pada tanggal 23 Februari 2012 sekitar Pukul 22.00 WIB atau hanya beberapa jam menjelang hari kasih sayang, Tuhan menunjukkan kasih sayang kepada Ayahku dengan menjemputnya ke pangkuan-Nya di surga setelah berjuang melawan sakit yang dideritanya selama lebih dari dua tahun. Aku masih ingat betul ketika Ibuku berkata: “Doman, Ayahmu sudah pergi. Meskipun demikian kamu jangan berkecil hati ya kalau kamu tidak bisa melihat Ayahmu untuk terakhir kali, bukan karena apa, tetapi karena kita tidak ada uang untuk membeli tiketmu pulang kampung. Lanjutkan kuliahmu dengan semangat.” Dan aku pun hanya berpasrah.

Friday, June 29, 2012

Mengampuni, Berdamai dan Batu-Batu Setan!


Central Park Mall
Kamis, 28 Juni 2012, Doman dan dua orang teman (IS & PW) mengunjungi Central Park, Jakarta Barat. Bagi kedua teman saya, itu adalah pertama kali kunjungan mereka kesana, tapi bagi saya itu adalah kunjungan saya yang kesekian kali. Central Park @ Podomoro City merupakan salah satu mall favorit saya karena menawarkan konsep yang sangat menarik. Sekalipun berdampingan dengan Mall Taman Anggrek (salah satu mall elit di Jakarta) dan Mall Ciputra (salah satu mall untuk kelas menengah) di daerah Tanjung Duren, tetapi Central Park tetap menjadi mall favorit. Dilengkapi dengan Tribeca Park, Podomoro Apartment, Agung Podomoro Land (APL) Tower, Pullman Hotel serta diisi dengan tenant-tenant terkenal (Carrefour, Gramedia, Blizt Megaplex, Zara, Mango, Starbuck, etc.), maka wajar saja mall ini menjadi salah satu mall yang wajib dikunjungi. Selain itu, mall ini merupakan mall yang paling ramah terhadap pengunjung karena menyediakan tempat duduk dalam jumlah banyak, ada musical fountain, dan konsep "Shopping Marathon" dalam waktu-waktu tertentu. Selain itu, mall ini juga sering membuat konsep-konsep tertentu yang semakin memanjakan pengunjung. Kalau hendak kesini, disarankan diluar jam keluar kantor karena macetnya sangat keterlaluan. Apabila Anda menggunakan busway, ada shelter khusus yaitu S. Parman Central Park.

Sunday, May 13, 2012

Anti Mall Tour Part 3: Chinatown Tour – Glodok Pecinan, Jakarta

What’s up guys?? Well, kali ini Domci alias Domski sebagai Penulis akan menceritakan perjalanan anti mall tour kita, yaitu suatu program yang didesain khusus buat anak-anak alias barudak kalo orang Bandung bilang ato arek-arek kalo orang Suroboyo yang sedangJamila. Apaan tuh “Jamila”? ingat ya, Jamila bukan Jameela (emang Mulan, wkwkkw). So, sejak beberapa minggu yang lalu Domci udah cerita tentang tekad kita menikmati Jakarta dengan cara kita sendiri yang unik dengan mengusung konsep anti mall tour alias jalan-jalan yang bukan ke mall. Target dari konsep ini adalah menghilangkan stigma orang-orang Indonesia yaitu kalo jalan-jalan di Jakarta kudu ke mall. Dan kita sukses dalam 2 perjalanan terakhir, dan ini pula yang menjadi alasan untuk tetap melanjutkan di di Part 3.

Dari Sosialita menjadi Jamila @ Kantin BSM Thamrin
Oh ya, Domci lupa menjelaskan arti Jamila tadi ye. Baiklah, Jamila adalah singkatan dari “Jatuh Miskin Lagi”, ingat Jamila bukan Jameela apalagi Jamidong. Kok bisa? Jadi gaji kita kan sekitar 15an gitu, maksudnya tanggal 15an udah mulai sekarat alias jatuh miskin lagi. Nah, kebetulan bentar lagi tanggal 15 dan kita sudah siap2 dengan fenomena jamila. Hehehe. So, kali ini kita putuskan menjelajahi Pecinan. Ingat, "Pecinan", bukan Pecinaan apalagi pecintaan, yang terletak di kota Jakarta. Hmm, ada yang lupa. Kali ini kita berangkat sebanyak 7 orang, ada Mbok Des si Cameroon Diaz, Ummi STC (Si Terlalu Cacat) yang adalah ketua perkumpulan cacat, Mbak Rika Putri Gresik, Harto si Manusia Jangkung, Penulis sendiri yang adalah paling ganteng dan paling baik, yang semuanya member tetap dari tour ini serta bagian dari perkumpulan Jamila sejagad, dan ada 2 tamu istimewa, Mas Seto temen SMA si Ummi STC, dan Mas Anjas yang sepanjang perjalanan di godain terus sama kita2. Hehehe….

Monday, April 30, 2012

Anti Mall Tour Part 2: Kampung Budaya Betawi di Setu Babakan

Sesuai janji Penulis, kali ini Penulis akan melanjutkan tentang bagaimana menikmati Jakarta dengan cara yang unik, murah dan menyenangkan. Kami menyebutnya Anti Mall Tour Movement!! Wuidih, mantap gile, kaya pergerakan ape aje (kata orang Betawi). Dan kebetulan sekali, kali ini, Penulis dan rombongan akan mengunjungi Perkampungan Budaya Betawi, Setu Babakan, Kelurahan Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Kali ini rombongan kita berkurang satu, yaitu si Nenek Garing (ex Nenek Rambut Palsu), hihihi..

How to get there?
Pertanyaan wajib buat pembaca! Bagaimana cara mencapai kesana?? Ada beberapa alternatif:
Bus
Dari Terminal Blok M (pasti tahu kan menuju Blok M), naik Kopaja S616 bayar ongkos Rp 2000, berhenti di pintu gerbang Setu Babakan, langsung masuk aja cuy (free entrance)..
KRL
Dari Gambir (atau stasiun yang dilewati KRL Jurusan Jakarta Kota-Bogor diantaranya Juanda, Gondangdia, Cikini, Manggarai, Kalibata, Pasar Minggu, Lenteng Agung), naik KRL bayar ongkos Rp 6000, berhenti di Stasiun Tanjung Barat, lalu nyambung dengan Kopaja S616, bayar ongkos Rp 2000 (ini lebih direkomendasikan karena lebih cepat), berhenti tepat di depan gerbang Setu Babakan.

Tuesday, April 24, 2012

Anti Mall Tour Part 1: Mencari Pesugihan demi Jodoh di Kota Bogor

What? Pesugihan? Hello..... ini abad ke-21 bung? Hari gene masih nyari pesugihan...
Begitulah kira-kira respon pembaca membaca judul tulisan kali ini (mungkin kali ye, hehehe).
Tapi bukan itu yang dikerjakan oleh kelompok Bimbingan Profesi Sarjana Legal Pertamina Tahun 2011 Lokasi OJT Jakarta pada Sabtu, 21 April 2012 yang lalu. Memang sih kita berangkat ke Kebun Raya Bogor (Bogor Botanical Garden) yang terletak di tengah kota Bogor, mencari pohon-pohon besar sambil mengucap: "jodoh..jodoh..ketemu jodoh..". Hahaha, kelompok desperado yang lagi galau sama jodoh (bagi pembaca yang tertarik, silahkan hubungi Penulis untuk arrange Blind date ya). Wkwkwkw, cacat....

Pose di depan Stasiun Bogor

Perjalanan kami awali dengan keterlambatan sekitar 1 jam dari rencana. Siapa lagi penyebabnya kalau bukan ketua perkumpulan cacat alias Ummi STC (Si Terlalu Cacat). Kemudian dengan setengah berlari-lari, kami membeli tiket KRL Jurusan Jakarta Kota - Bogor seharga Rp 7000 dari Stasiun Gambir. Perjalanan KRL ini dipimpin oleh Ivonne Si Hantu Kereta alias Nenek Berambut Palsu (dulunya sih, sekarang udah gak berambut palsu lagi). Jadi siapa saja sih anggota rombongan ini? Tadi udah disebutin dua orang, kita ada 4 orang lagi, yaitu Mbok Des si Gadis Bali si Kamus Berjalan, Harto si Mr. High Man, Mbak Rika alias Mrs. Li Yeong Ojan dan Penulis alias Domci si Manusia Pocong. Sekitar 1 jam lebih, kami tiba di Stasiun Bogor dan langsung cari makan karena sudah kelaparan.



Friday, April 01, 2011

Tour of Sunda Land Part 4: Tangkuban Parahu & Kawah Putih


Setelah lama udah gak ngeblog lagi karena males banget....!! Akhirnya aku mw menceritakan my last extreme journey yaitu mendaki Gunung Tangkuban Parahu (2084 mdpl) di daerah utara Bandung dan Gunung Patuha (2386 mdpl) di daerah Selatan Bandung. Petualangan gila ini tidak akan terjadi kalo bukan karena membantu teman dari Ceko, yaitu Mr. Jaromir Horejsi (Jeremy). Loh kok bisa kenal sama bule ini? Panjang ceritanya, jadi temen aku bernama Gilbert ikutan Ajou International Summer School di Suwon, South Korea beberapa tahun yang lalu. Terus punya kenalan sesama mahasiswa exchange yaitu si Jeremy. Terus beberapa bulan kemudian Jeremy ada internship di Singapore selama 6 bulan terus melanjutkan perjalanan keliling Indonesia (Sumatera, Jawa, Bali). Karena Gilbert sudah bekerja di salah satu bank BUMN, jadi sewaktu Jeremy ada, gw deh yang jadi tour guidenya.

Tuesday, August 03, 2010

Dunia Fantasi (Dufan) Jakarta


Kali ini, Kardoman akan mengajak teman2 melihat Dunia Fantasi (Dufan) Jakarta di Pantai Ancol, Jakarta Utara. Kardoman beserta teman-teman dari Bandung berangkat pada bulan Puasa karena tiket masuknya murah, dan kita menaiki Avanza. Penuh sesak deh di dalam. Udah kita kita sempat nyasar, maklum di Jakarta kan jalannya ribet gak seperti di Bandung. Tapi bersyukur akhirnya sampai juga.



Ini adalah anggota rombongan. Sesampainya di Dufan, kita makan siang dulu. Setelah makan siang, kita bayar tiket masuk, langsung deh kita mencoba beberapa wahana permainan.

Wahana pertama yang kita coba adalah kora-kora. Setelah berayun-ayun beberapa kali di dalam perahu kora-kora, akhirnya kita minta turun. Soalnya ada beberapa yang ketakutan (misalnya Cici, Fuad, dan Freddy, termasuk aku juga sih, wkwkkw).



Selain mencoba berbagai wahana, mulai dari kora-kora, rollercoaster, jetcoaster, kicir-kicir, dan hampir semua wahana kita coba, akhirnya kita mencoba wahan yang baru di Dufan, yaitu Tornado. Awalnya sih takut banget, tapi gpp akhirnya dicoba juga.

Tuesday, June 15, 2010

Keliling Kota Medan


Siapa yang tidak tahu kota Medan? Medan merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya. Medan merupakan ibu kota Provinsi Sumatera Utara dan mendapat julukan sebagai "The Gate of Western Indonesia". Pada zaman dahulu Kota Medan ini dikenal dengan nama Tanah Deli dan keadaan tanahnya berawa-rawa kurang lebih seluas 4000 Ha. Beberapa sungai melintasi Kota Medan ini dan semuanya bermuara ke Selat Malaka. Sungai-sungai itu adalah Sei Deli, Sei Babura, Sei Sikambing, Sei Denai, Sei Putih, Sei Badra, Sei Belawan dan Sei Sulang Saling/Sei Kera.


Pada mulanya yang membuka perkampungan Medan adalah Guru Patimpus lokasinya terletak di Tanah Deli, maka sejak zaman penjajahan orang selalu merangkaikan Medan dengan Deli (Medan–Deli). Setelah zaman kemerdekaan lama kelamaan istilah Medan Deli secara berangsur-angsur lenyap sehingga akhirnya kurang popular. Dahulu orang menamakan Tanah Deli mulai dari Sungai Ular (Deli Serdang) sampai ke Sungai Wampu di Langkat sedangkan Kesultanan Deli yang berkuasa pada waktu itu wilayah kekuasaannya tidak mencakup daerah diantara kedua sungai tersebut.


Kini Medan telah tumbuh menjadi kota metropolitan. Hotel-hotel, pusat perbelanjaan, dan pusat hiburan ada dimana-mana. Kardoman berkesempatan mengunjungi Medan pada 8 Maret 2010. Dengan jumlah penduduk hampir 5 juta jiwa, Medan memang sedang berkembang menjadi kota Metropolitan dengan perbaikan di berbagai sektor terutama infrasutruktur. Saat ini, Medan sedang membangun Bandara Internasional Kuala Namu.





Sepulang dari Sidikalang menuju Bandung, Kardoman menyempatkan berkeliling Medan dalam 1 hari. Meskipun tidak cukup puas, akan tetapi lumayanlah. Kapan-kapan masih ada waktu buat keliling Medan. Kardoman Tumangger bersama Archiman Simbolon dan Andi Derma Purba menikmati es krim di McDonald di Medan Merdeka Walk. Disekitar Kawasan ini merupakan kawasan terpadu yang terdiri dari pusat kebugaran (ada banyak alat2 olagraga), pusat perbelanjaan, hotel-hotel, perbankan, perkantoran, dan banyak lagi.

Desa Singgabur, Pakpak Bharat


Adakah teman-teman yang pernah dengar Desa Singgabur? Saya jamin tidak, karena memang desa ini bukanlah sebuah desa yang terkenal seperti misalnya Kampung Naga, Kampung Sampieureun, atau yang lainnya. Tapi kali ini, Kardoman berkesempatan berkunjung ke Desa Singgabur tepatnya pada tanggal 3-4 Maret 2010. Di desa ini saya memiliki keluarga, yaitu adik kandung ayah saya (alm), yang dalam bahasa Pakpak disebut Tonga. Nah, selama 2 hari saya menginap di rumah tonga. Singgabur merupakan sebuah kawasan yang terletak di Desa Silima, Kuta Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe, Kabupaten Pakpak Bharat, Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Terletak di kawasan perbukitan yang sejuk dan indah. Gambar diatas merupakan salah satu pemandangan dari Kawasan Singgabur.

Wednesday, March 17, 2010

Lirik Lagu Cikalale Pongpong, Pakpaknese Song

Cikalale Pong Pong – Korem S.
Lagu Daerah Pakpak

Cikalale Pong Pong…
Merbuah si nangka bari…
Lalala….Lalala….Lalala

Cikalale pong-pong, ue merbuah sinangka bari da we
Simanguda bagendari en dak mangkabari
Cikalale pong-pong, ue merbuah sinangka bari da we
Simanguda bagendari en dak mangkabari

Mela mo cituk kene turang, mela mo, cituk
Ulang ulaken kene male, ulah ulang ne, ne ni bagi
Ulang…. mo….. da….. bagi…..

Kade mo lemlem pagemu, pucuk bincoli mo, kabir-kabiren
Kade mo lemmo atemu, anak maholi man, abing-abingen
Pong kirpong le pong kirpong
Pong kirpong le pong kirpong

Lalala….Lalala….Lalala
Cikalale pong-pong, ue merbuah sinangka bari da we
Simanguda bagendari en dak mangkabari
Cikalale pong-pong, ue merbuah sinangka bari da we
Simanguda bagendari en dak mangkabari

Mela mo cituk kene turang, mela mo, cituk
Ulang ulaken kene male, ulah ulang ne, ne ni bagi
Ulang…. mo….. da….. bagi…..

Pong kirpong le pong kirpong
Pong kirpong le pong kirpong
Pong kirpong le pong kirpong
Pong kirpong le pong kirpong

Lirik lagu oleh:
Kardoman Tumangger
doman.tumangger@yahoo.com

Donwload lirik ini dalam pdf, klik disini


Download video klik disini.

Thursday, November 05, 2009

Tour of Sunda Land Part 3 - Kampung Adat Cikondang














Jalan Masuk Kampung Cikondang, Jalan Bandung-Pangalengan. Apabila dari Bandung, dapat menumpang elf jurusan Pangalengan dari terminal Leuwi Panjang dengan ongkos sekitar Rp 4000- Rp 6000 saja. Dan dapat berhenti di penunjuk arah ini. Apabila tidak kuat berjalan kaki, dapat menumpang ojek dengan  harga yang dapat ditawar.