Dare to live until the very last. Dare to live forget about the past. Dare to live giving something of yourself to others, even when it seems there's nothing more left to give.
Wednesday, December 17, 2008
Cerita Bodor di Hari Selasa
Teman-teman, aku punya cerita lucu nih. Cerita yang benar-benar aku alami, aku pengen bagikan ke teman-teman. Suatu sore kira-kira Pukul 18.00, tepatnya Selasa, 16 Desember 2008, yang sangat gelap dan hujan yang gak henti-hentinya sejak siangnya, aku dan temanku namanya Andreas berniat keluar rumah dengan naik motor untuk tujuan masing-masing dimana dia mau ke ATM en sekaligus mau laundrey and aku mau beli makan malam.
Nah, kami pun berangkat ditengah hujan yang awalnya tidak begitu derasnya. semakin ke ATM, hujannya makin deras, sehingga kami putuskan sepulang dari ATM kami mampir Pondok Garsela (Penjual Susu Murni dan Roti Bakar) di depan Kampus UNPAD Bandung untuk berteduh sejenak sekaligus menghirup Bandrek Susu yang hangat. Ketika hujan agak reda, aku merasakan sakit perut luar biasa (mungkin karena langsung minum susu pas lagi laper kali yah). Lalu kami berencana pulang ke kostan. Andreas pun mengenakan helm yang tebal sedangkan aku gak pake helm (maklum mahasiswa hukum yang melanggar hukum) dan aku mengeringkan tempat dudukku di bagian belakang. Ketika aku hendak menaikkan kakiku yang agak malas sehingga rasanya berat terhadap beban motor, tiba-tiba Andreas tancap gas.
Wah, aku kira main-main. Kemudian aku baru berteriak setelah jarak 50 meter, yang otomatis dia tidak bisa mendengar, Sudah sakit perut, terpaksa pulang jalan kaki. Sebel kan....Akhirnya aku berjalan kaki sendiri pulang ke kostan.
Singkat cerita, setelah sampai kekostan aku ceritakan hal ini kepada salah seorang temanku, namanya Deny yaitu pemilik motor. Nah, lucunya saat Andreas pulang, ternyata dia tidak main-main sama sekali. Dia benar-benar menyangka aku sudah naik ke sadel motor dan langsung tancap gas. Lebih anehnya lagi, dia berbicara sendiri sepanjang jalan karena menyangka aku ada duduk dibelakang.Setelah dia kelelahan karena tidak ada yang menyahut dia di perjalanan, dia baru sadar kalo penumpangnya entah dimana. kemudian dia mencari aku kembali ke tempat semula. Stelah pusing, dia khirnya kembali tanpa membaca sms yang aku kirim.
Lalu akhirnya kami tertawa terbahak-bahak alias ngakak. Dasar, kebayang gak kalo Andreas sebagai tukang ojek. Penumpang ada dimana, dan pengendara ada dimana. Ha...Ha..Bodor kan...!!!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment