Tuesday, October 30, 2012

Bali – dalam 3 ½ hari + ½ hari (Part 1)

Jujur saja, di usiaku yang sudah 25 tahun ini, aku belum pernah menginjak Bali sebelumnya. Aku hanya tahu Bali dari pelajaran sekolah, dari TV, Koran, Radio, Internet dan dari teman-teman yang sudah pernah kesana. Namun seperti sudah-sudah, kemana pun yang aku inginkan, tanpa ada niat mewujudkannya karena mungkin terbentur keuangan dan waktu, Tuhan pasti berikan jalan. Dari hal-hal yang sangat kecil sampai hal-hal yang besar. Contohnya, dulu naik pesawat adalah serasa mimpi bagi aku dan keluarga, namun sekarang, aku sudah sering naik pesawat. Naik ke puncak Monas, adalah keinginan yang lama tertunda. Akhirnya naik juga karena ada temen yang ngajak. Bahkan masuk ke Gelora Bung Karno, TMII dan Pacific Place Mall belum aku lakukan sekalipun aku sudah 1 tahun lebih di Jakarta. Namun selalu ada waktu dan cara yang tepat sehingga semua keinginan aku terpenuhi. Tuhan memang selalu bekerja dengan cara yang tidak diduga manusia.

Peta Pulau Bali
 Demikian halnya dengan Bali. Telah lama aku impikan untuk berkunjung kesana. Akhirnya tanpa usaha yang luar biasa, aku akhirnya berangkat. Yup, aku ditunjuk sebagai salah satu panitia kegiatan kantor yang akan dilaksanakan di Bali! Kegiatan yang akan dilaksanakan selama 3 hari tersebut bahkan diadakan di salah satu dari 35 hotel paling mewah di Bali, yaitu Conrad Hotel, yaitu jaringan hotel mewah di bawah bendera Hilton Group. 



Day 1 – Totally Suck!

Aku pun berangkat satu hari sebelum kegiatan berlangsung, yaitu Rabu, 17 Oktober 2012. Pukul 10.45 WIB, dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, aku dan beberapa rekan berangkat ke Bali. Tengah hari kami tiba di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, lalu dijemput oleh rekan-rekan EO yang membantu pelaksanaan acara ini. Ternyata Bali sangat panas! Kami pun diantar ke restoran halal (maklum banyak teman2 yang Muslim dan Bali adalah pulau dimana penduduk mayoritas Hindu). Setelah makan siang, perjalanan kami mulus sampai ke Conrad Hotel di Tanjung Benoa, Nusa Dua. Setibanya di kamar hotel, niat untuk membaringkan kepala sejenak ditunda karena ada panggilan dari rekan kerja senior. Segera kami berkumpul! Disinilah malapetaka itu dimulai.

Adanya miskomunikasi di Bali telah menyebabkan ketegangan di tingkat manajerial di Jakarta. Puncak dari semua ini adalah, salah satu rekan junior ditampar mukanya! Perlakuan ini tidak akan pernah aku lupakan! Bagi aku, masalah apapun sebenarnya bisa diselesaikan dengan kepala dingin terlebih dahulu. Atau bahkan kalaupun dengan kepala panas terbakar dan urat leher menegang, tidak perlu ada kekerasan fisik. Tetapi aku dan rekan-rekan junior tidak terprovokasi! Apapun kondisinya, persiapan hari ini harus matang! Besok acara akan go live!
Day 2 – Totally Busy & Tired!

Setelah dengan berbagai persiapan yang sangat melelahkan, jam satu dini hari aku masuk kamar. Mata sangat berat dan badan sangat letih. Setelah membasuh muka aku pun tertidur. Kebiasaan di kos tanpa AC dan di hotel ini AC-nya dingin menyiksa! Aku tertidur sambil menggigil.
Tak mau terlambat bangun, aku setel alarm di jam setengah enam pagi. Alarm berbunyi dan aku terbangun. Setelah mandi, sarapan di Suku Restoran, kemudian bersiap-siap ke Ballroom Hotel karena acara diselenggarakan disana. Hari ini aku memerankan sebagai fotografer dan operator. Tidak banyak yang dapat aku sampaikan. Hari ini tak banyak yang dapat aku ceritakan. Intinya ada beberapa materi yang dibawakan oleh beberapa pembicara. Kemudian malam hari dilanjutkan dengan Rapat Koordinasi. Jam 10 malam, akhirnya aku dan rekan aku berlatih untuk menjadi MC keesokan harinya. Jam 1 dini hari aku masuk kamar dan langsung tertidur. Hari pertama, benar-benar sibuk dan melelahkan.
Day 3 – Type “I”

Pagi ini agak spesial. 19 Oktober 2012, aku dan rekanku, Rika, didaulat menjadi MC acara sepanjang hari. Aku dan Rika sudah mempersiapkan segalanya, termasuk kustom batik kembar kami. Berharap hari ini semua berjalan dengan baik. Acara dimulai dengan materi yang dibawakan oleh Prof. Jimly mengenai Prospektif Bisnis Migas di tahun 2014. Materi yang tergolong berat di pagi hari untuk kegiatan gathering. Di tengah hari, acara dilanjutkan dengan penjelasan hasil Personal Inventory. Kegiatan ini akan memetakan tipe orang menjadi 4 bagian utama, yaitu Dominance (D), Influence (I), Supportive (S) dan Compliance (C) atau yang dikenal dengan metode DISC. Dan aku tergolong tipe “I”.
Agak sedikit surprise awalnya karena aku merasa memiliki hampir semua tipe! Tetapi hasil test membuktikan bahwa skorku untuk tipe I memang beda tipis dengan skor D, S, C. Akan tetapi setelah aku melakukan penelusuran lebih lanjut, memang aku benar-benar tipe I. Aku pernah memimpin dengan gaya D, hasilnya gagal. Pernah menjadi pendukung dengan gaya S, juga gagal. Dan pernah mengedit dengan gaya C, juga gagal. Tapi sebenarnya, aku mempengaruhi dengan gaya I juga gagal, khususnya apabila mempengaruhi orang-orang dengan tipe D. Ya, iyalah! Hehehe…


Malam hari, ada welcome dinner di Bali Beach Restaurant di Pantai Jimbaran. Tak banyak yang dapat aku ceritakan. Sedikii catatan, Jimbaran adalah salah satu pantai yang paling ramai dikunjungi oleh wisatawan asing. Tak heran, daerah ini pernah menjadi sasaran bom oleh kelompok teroris (kelompok Islam garis keras) di tahun 2002. Makan dan berfoto! That’s all…

Day 4 – Safari Amazing Race

Keesokan harinya ada morning call. Yup, pihak hotel sudah diminta untuk membangunkan seluruh peserta gathering. Setelah sarapan, peserta memasuki area ice breaking di Pantai Benoa atau tepatnya di bagian belakang hotel. Setelah digrouping, masing-masing group harus memecahkan clue dan berangkat menuju daerah yang diketahui berdasarkan clue. Ada empat posko dimana di tiap-tiap masing-masing posko ada games yang harus diselesaikan dan ada clue yang harus dipecahkan. Dimulai dengan games menyusun cangkir dan memecahkan labirin di starting point, kemudian memindahkan kelereng dalam botol aqua dan memecahkan sudoku di posko 1 (Pantai Matahari Terbit), selanjutnya menyusun ring dan membaca peta proses hujan di posko 2 (Tamah Mumbul Sangeh) sampai pada menyusun box diatas kepala dan menyeberangi danau di posko 3 (Danau Beratan). Posko  terakhir adalah menyelesaikan tiga games secara beruntun (The Sila’s Resort).


Perpindahan dari satu posko ke posko lainnya ditempuh dengan menumpang landrover. Perjalanan dari satu posko ke posko lain bisa menempuh 60-90 menit. Di posko terakhir, setelah games selesai, semua berfoto bersama di depan puzzle yang telah disusun. Setelah itu beberapa orang diculik oleh EO dan dibawa pulang ke hotel.

Gala Dinner – Legal Back to 80’s
Peserta yang diculik berjumlah 24 orang! Mereka, termasuk aku di dalamnya, kemudian dilatih oleh tim koreografer dan didandani sehingga persis dengan nuansa tahun 80an. Memang Panitia sudah menginformaskan bahwa dresscode pada saat gala dinner adalah 80’s fashion style. Namun beberapa peserta enggan menggunakan 80’s fashion style, kemudian akhirnya diculik, dan dipaksa memerankan dan menggunakan pakaian gaya tahun 80an. Diantaranya ada penampilan gruop Elvis, Ali Topan Anak Jalanan, Dirty Dancing dan Hip Hip Hura. Awalnya sih merasa kurang pede! Dengan latihan seadanya, akhirnya semua tampil dengan sebaik-baiknya.
Acara penting lainnya pada saat gala dinner adalah hujan hadiah. Sialnya, aku tidak beruntung mendapatkan satupun dari sekitar 34 hadiah yang diundi. Setelah membereskan semua inventaris Panitia, aku masuk kamar. Kulihat teman sekamarku telah nyenyak. Mungkin masih merasa tidak terima dengan perlakuan senior kami pada awal kegiatan, sepertinya dia sangat tersiksa mengikuti kegiatan ini. Bahkan pada saat Gala Dinner, dia tidak mengikuti kegiatan justru meninggalkan hotel. Tanpa mandi dan mencuci muka, aku langsung tarik selimut dan menikmati sisa malam.

No comments: