Central Park Mall |
Nah, kali ini Doman dan IS ingin menemani PW bertemu kenalan baru. Karena kemacetan yang tiada tara, mobil PW terpaksa kami parkirkan di Kantor Lautan Luas di Petamburan. Kemudian dilanjutkan dengan naik busway ditengah kemacetan. Setelah melewati 2 shelter, akhirnya kami tiba di Central Park. Setelah menunggu PW sholat, kami langsung memesan makanan di Solaria. Setelah itu dilanjutkan ke Gramedia dan kembali ke kosan. Sesampainya di Gambir, pertengkaran itu pun terjadi. Alasannya hanya sepele, saya tidak suka tentang keluarga saya diumbar ke orang baru, sedangkan PW tidak suka saya mengumbar tentang kekayaannya. Hahaha, dasar kami masih childish. Akhirnya kami bertengkar dan berpisah menuju kosan masing-masing.
Setelah cuci muka, saya baca Kitab Suci tentang Hal Mengampuni. Setelah lama mencari dan tidak menemukan, akhirnya saya membaca Kitab Horison Sastra Indonesia dan menemukan cerpen berjudul "Batu-Batu Setan". Disana diceritakan seorang pemuda yang tertidur kelelahan di suatu kota, dan pada saat terbangun sudah tidak ada orang di kota tersebut. Kota itu telah berubah menjadi kota mati dan sangat berbeda dengan suasana kota sebelum dia tertidur kelelahan. Ditengah keheranannya, ada seorang pria dengan mengendarai mobil meminta dia untuk naik dan segera mengikuti dia ke tengah padang dimana disana ada dua kubu yang sedang hendak baku hantam karena memperbutkan padang rumput tersebut. Dia kemudian mendamaikan mereka dan berkata, dari pada berkelahi lebih baik kita melawan batu-batu setan, yaitu dua gunung batu yang menghalangi perjalanannya menuju kota yang sangat indah, dimana disana ada padang rumput yang sangat indah dan luas. Kemudian dua kelompok yang nyaris perang saudara tersebut setuju dan membawa semua peralatan perang mereka (bom, senapan, parang, kapak, dll) dan melawan batu-batu setan itu. Yang terjadi kemudian adalah semua gerombolan orang itu terpental, terluka dan hampir seluruhnya meninggal. Kemudian pemuda tersebut keheranan dan melihat seorang yang berpakaian putih serta bertanya mengapa hal tersebut terjadi. Orang tua tersebut berkata: itu karena dua kubu yang hendak melawan batu-batu setan tersebut melawan dengan penuh dendam, angkara murka, sehingga setanlah yang menang, bukan manusia.
Forgiveness |
2 comments:
bukan PW tapi WB
Hahaha, kan kepanjangannya Pradana Wirabuana jadinya PW dong bukan WB.. Hehehe...
Post a Comment