UD "IDA" Kopi Bubuk Asli Dairi di Jl Sudirman, Sidikalang |
Dare to live until the very last. Dare to live forget about the past. Dare to live giving something of yourself to others, even when it seems there's nothing more left to give.
Monday, August 06, 2012
Pulkam Trip – 6th Day (Sidikalang-Medan-Jakarta)
Senin, 30 Juli 2012, adalah hari terakhir ku di Sidikalang. Aku tidak akan kemana-mana selain membeli dua bungkus kopi bubuk asli Sidikalang sebagai oleh-oleh kepada dua orang rekan kerja yang telah memesan. Kopi Sidikalang dulu sangat terkenal aromanya yang khas, namun sekarang mulai redup dengan brand kopi asing. Hal ini juga diakibatkan kurangnya inovasi dari pengusaha dan perhatian dari Pemkab Dairi.
Aku hanya menemani Ibu sepanjang hari berkeliling-keliling rumah sambil beristirahat setelah perjalanan panjang kami yang menguras tenaga. Siang harinya, Ibuku memasak makanan yang spesial, gulai ayam. Sebenarnya aku menolak ketika Ibu akan menawarkan memasak ayam, karena memang ayam peliharaan Ibu belum ada yang cocok untuk dipotong.
Labels:
Dairi,
Jakarta,
Kopi Sidikalang,
Medan,
Polonia,
Pulang Kampung,
Sidikalang,
Sumatera Utara,
Tour,
Trip
Pulkam Trip – 5th Day (Silangkitang-Sidikalang)
Pagi-pagi sekali, suasana sudah hiruk pikuk. Tiga ponakanku sudah
bersiap-siap berangkat sekolah. Sedikit malas, akupun terbangun dan mereka
pamitan sambil kuberikan uang jajan. Akupun harus bersiap-siap karena hari ini
akan kembali ke Sidikalang. Setelah makan pagi dan acara foto bersama, kami pun
dijemput AKDP CKB yang akan mengantar kami ke Sidikalang. Karena keterbatasan
waktulah, maka cutiku yang hanya seminggu aku manfaatkan dengan sebaik-baiknya
untuk mengunjungi saudara dan famili sebanyak-banyaknya. Meskipun kadang-kadang
kunjungan hanya dalam hitungan jam.
Sesaat sebelum pulang ke Sidikalang |
Jam dua siang kami sampai di Sidikalang. Aku langsung mandi karena aku
tidak akan berani untuk mandi di sore hari di kota kopi yang terkenal sangat
dingin ini. Kuambil handuk dan sabun kemudian ditemani Bonggi, anjing
peliharaan kami, aku berlari ke sumur di belakang rumah, menuruni sisi-sisi
jurang.
Labels:
Dairi,
GKPPD,
Kopi Sidikalang,
Pakpak,
Pulang Kampung,
Sidikalang,
Sumatera Utara,
Tour,
Trip
Pulkam Trip – 4th Day (Kuta Galung-Dolok Sanggul-Parlilitan-Silangkitang)
Tanpa terasa malam telah menghampiri. Udara dingin mulai menusuk sampai
ke tulang. Setelah makan malam yang tergolong spesial karena mereka memasak
ayam kampung di gulai, kami pun berbincang-bincang sebelum akhirnya rasa kantuk
menyerang. Aku tidur pulas sekali karena kelelahan sepanjang hari. Seharusnya
malam ini kami pulang ke Pranginen, dan besok berangkat dari sana ke Dolok
Sanggul.
Foto hasil jepretan Ibuku |
Namun tidak ada kata negosiasi bagi Puhun dan Nampuhun, kami pun
menyerah dan menginap disana. Sementara Kak Mer yang sudah menunggu kami hanya
bisa tersenyum kecewa ketika mendengar kami akan menginap di Kuta Galung dan
besok hanya pamit sejenak ke rumahnya sebelum pulang. Ntah makanan apa yang
telah ia persiapkan untuk kami malam itu, setahuku ia ingin memasak suatu yang
spesial untukku.
Labels:
Dolok Sanggul,
Kuta Galung,
Parlilitan,
Pranginen,
Pulang Kampung,
Silangkitang,
STAKPN,
Tarutung,
Tour,
Trip
Pulkam Trip – 3rd Day (Pranginen-Kuta Galung-Alahan Lebbuh-Kuta Galung)
Alarmku berbunyi. Aku tak tahu ntah jam berapa. Yang kutahu, semua orang
telah bersiap-siap. Semua ponakanku telah berpakaian rapi hendak berangkat ke
sekolah. Aku pun mempersiapkan diri karena hari ini adalah perjalanan paling
melelahkan yang akan kulakukan dalam pulkam trip ini. Aku akan menempuh jarak 3
km berjalan kaki bersama ponakanku untuk mencapai Kuta Galung sementara Ibuku
akan diantar kakak iparku dengan sepeda motor. Aku sungguh bersemangat meskipun
aku tahu nanti pasti kelelahan. Setelah pamitan, aku pun menyusul ponakanku,
Tony, yang sudah berseragam SMP di tepi
jalan dan kami menyusuri jalan yang semakin menanjak sampai dipuncak bukit
kemudian berliuk-liuk menurun ke desa yang kami tuju, yaitu Kuta Galung (kuta
artinya kampung/desa).
Ponakanku Tony yang akan berangkat sekolah |
Kuta Galung adalah pusat keramaian di daerah ini. Disana ada pasar
sekali seminggu, ada beberapa gereja, poskesdes, dan sebuah SMP. Terakhir kali aku berkunjung kesini sekitar
tujuh belas tahun yang lalu, namun hingga sekarang aku belum melihat adanya
perubahan yang berarti. Setelah aku dihantar sampai depan pintu, Tony berlalu
ke sekolahnya.
Labels:
Alahan Lebbuh,
Kuta Galung,
Pakpak,
Parlilitan,
Pranginen,
Pulang Kampung,
Sumatera Utara
Pulkam Trip – 2nd Day (Sidikalang-Dolok Sanggul-Parlilitan-Pranginen)
Setelah tubuhku terasa hangat, aku pun mandi dengan air ramuan yang telah dipersiapkan Ibuku. Rasa segar menyelimuti dan aku berganti pakaian. Kemudian kami berangkat ke rumah kakak kedua sekitar 4 km dari rumah dan menginap disana. Keesokan harinya, kami pun bersiap-siap berangkat ke kampung ayahku. Setelah mempersiapkan barang-barang yang hendak dibawa (dan yang paling penting adalah kamera dan baterainya karena sangat sulit menemukan penjual baterai kamera disana nantinya), kami pun berangkat ke stasiun dan menumpang CKB sejenis AKDP yang mengantar kami sampai Dolok Sanggul.
Setelah dua jam transit disana, kami pun menumpang mobil angkutan sejenis L300 untuk mengantarkan kami ke Pranginen melewati Parlilitan.
Tidak terasa tiga jam di perjalanan, sekitar jam 5 sore, kami sampai di rumah kakak kelimaku, yaitu Kak Merdiana. Rumah kak Mer, demikian biasa kupanggil, berada ditepi jalan menuju Kuta Galung. Oh ya, sebagai informasi kami ada sepuluh orang bersaudara, terdiri dari empat laki-laki dan enam perempuan.
Simpang Empat Dolok Sanggul, Kab. Humbahas |
Labels:
Dolok Sanggul,
Parlilitan,
Pranginen,
Pulang Kampung,
Sidikalang
Pulkam Trip – 1st Day (Jakarta – Medan – Sidikalang)
Setelah genap satu tahun aku mengikuti program pendidikan untuk menjadi
pekerja di salah satu BUMN terbesar di Indonesia, maka aku mendapat cuti
pendidikan selama sekitar satu minggu, terhitung sejak 24 Juli-31 Agustus 2012.
Kalau saja perusahaan tidak membayar biaya tiketku untuk cuti, maka aku tentu
tidak akan pulang kampung (pulkam) mengingat ongkos yang cukup mahal. Meskipun
tiket kembali ke Jakarta harus kubayar sendiri, namun kesempatan ini tidak aku
sia-siakan. Sedikit informasi, sejak meninggalkan kampung halaman pada bulan
Agustus 2006 dan menempuh pendidikan tinggi di Bandung, aku belum pernah dan
bertekad tidak akan kembali ke kampung halaman sebelum menjadi “orang”. Akan
tetapi, Tuhan berkehendak lain. Pada tanggal 23 Februari 2012 sekitar Pukul
22.00 WIB atau hanya beberapa jam menjelang hari kasih sayang, Tuhan menunjukkan
kasih sayang kepada Ayahku dengan menjemputnya ke pangkuan-Nya di surga setelah
berjuang melawan sakit yang dideritanya selama lebih dari dua tahun. Aku masih
ingat betul ketika Ibuku berkata: “Doman, Ayahmu sudah pergi. Meskipun demikian
kamu jangan berkecil hati ya kalau kamu tidak bisa melihat Ayahmu untuk
terakhir kali, bukan karena apa, tetapi karena kita tidak ada uang untuk
membeli tiketmu pulang kampung. Lanjutkan kuliahmu dengan semangat.” Dan aku
pun hanya berpasrah.
Labels:
Bandung,
Jakarta,
Kopi Sidikalang,
Medan,
Pulang Kampung,
Sidikalang,
Sumatera Utara,
Tour,
Trip
Sunday, July 15, 2012
Madagascar 3 vs Ice Age 4 : Kisah tentang Persahabatan
Bagi para penggemar film animasi maka film Madagascar dan Ice Age pasti sudah tidak asing lagi. Dua film ini mengangkat tema persahabatan, salah satu tema yang paling saya suka. Dalam dua film diatas, Madagascar 3 dan Ice Age 4, bercerita tentang kisah persahabatan. Dalam film Madagascar 3, semuanya saling membantu, melindungi dan mendukung sahabatnya sampai akhirnya mereka mencapai tujuan mereka, yaitu kembali Central Park Zoo di New York. Memang dalam perjalanan persahabatan mereka tidak selalu indah, selalu ada perbedaan pendapat bahkan yang mengarah pada perpecahan. Namun, karena satu sama lain saling mendukung, mereka bisa menyelesaikan setiap perpecahan. Demikian juga dalam Ice Age 4, semua saling mendukung. Bahkan diakhir dari film ini, dinyanyikan sebuah lagu yang sangat indah oleh semua pemain berjudul "We' re Family". Indah sekali.
Labels:
Amsal,
Film,
Firman Tuhan,
Ice Age 4,
Madagascar 3,
persahabatan,
Renungan,
sahabat sejati
Location:
Simprug, Jakarta 12220, Indonesia
Monday, July 02, 2012
Surat untuk Mama: Sebuah Kisah Hidup Menggapai Cita-cita
Jakarta, 1 July 2012
Mama yang kurindukan,
Surat ini kutulis bukan untuk kukirim padamu. Karena saat surat ini kutulis,
memang aku sudah tidak pernah mengirim surat lagi untukmu. Selain dengan adanya
handphone yang memudahkan kita untuk saling melepas rindu, aku juga semakin
sibuk dan tidak ada lagi keinginan untuk menulis surat. Dulu mama pasti selalu menantikan suratku dari Bandung ketika aku masih kuliah, dan Mama pasti sangat
sangat senang ketika surat itu dibacakan. Dan sebagaimana ceritamu dulu padaku,
Papa pasti akan membaca suratku berkali-kali, seakan-akan ada kebahagiaan
dimatanya ketika membaca surat-suratku. Juga Mama dan Papa selalu menyimpan
rapi semua surat yang pernah kukirimkan. Hal itu kuketahui ketika aku pulang
sewaktu Papa meninggal tiga tahun yang lalu. Sayang Papa tidak pernah bertemu
dengan anaknya yang sangat dibanggakannya. Terakhir kali dia melihatku, ketika
mengantarku ke gang rumah kita, sebelum aku berangkat ke Medan dan terbang ke Jakarta tujuh tahun
lalu. Ntah mengapa, Papa yang biasanya paling tegar dan keras pendiriannya
dalam keluarga kita, seakan-akan tahu bahwa itu adalah pertemuan terakhirnya
denganku, dia meneteskan air mata saat dia memelukku erat. Tidak pernah Papa memeluk anaknya. Dia memang sedikit dingin. Tapi dia adalah Papa terbaik di dunia. Dia kemudian membelakangiku
dan mengusap air matanya, seolah-olah tidak mampu melihat kepergianku. Saat itu aku tidak tahu apa makna semua itu.
Mama yang kurindukan,
Aku lihat beberapa keluarga besar kita ikut mengantar kepergianku, juga ada sejumlah
tetangga. Bahkan beberapa diantara mereka menitipkan sejumlah uang, katanya
untuk jajan di perjalanan. Tak terungkapkan betapa haru biru perasaanku saat
itu. Aku akan kuliah di Bandung!!! Seakan-akan masih dalam mimpi dan semuanya
begitu cepat. Aku menerima pesan singkat dari teman di Medan pada malam hari:
“Kamu lulus seleksi penerimaan mahasiswa baru.”
Friday, June 29, 2012
Mengampuni, Berdamai dan Batu-Batu Setan!
Central Park Mall |
Labels:
Central Park,
Firman Tuhan,
Jakarta,
Mengampuni,
Renungan,
Setan,
Tour
Wednesday, June 27, 2012
Etos Kerja: Bekerja untuk Melayani Tuhan
Tidak seperti biasanya, teman saya yang satu ini sering mengirim sms berkat yang diambil dari firman Tuhan. Mungkin karena dia sedang menghadapi final test untuk diangkat jadi pegawai atau apapun alasannya, saya merasa terberkati membaca sms berkat. Langsung saja, pagi ni dalam perjalanan ke kantor, tiba-tiba handphone saya berdering pertanda ada sms masuk. Mudah-mudahan pembaca tidak berkata dalam hati: "Hello, hari gini masih sms-an? BBM-an dong??" Hehehe, tapi saya tahu pembaca tidak berpikir begitu. Adapun bunyi sms-nya sangat bagus, dan saya sangat menyukainya:
"Hey semua, ayat firman Tuhan hari ini: Pekerjaan yang kalian lakukan sebagai hamba itu, hendaklah kalian kerjakan dengan hati gembira seolah-olah Tuhan yang kalian layani, dan bukan hanya manusia. (Efesus 6:7 BIS). Lakukan semua pekerjaan untuk Tuhan, maka akan memberkati setiap pekerjaanmu. God bless"
Apabila kita merunut lagi makna dari Efesus 6:7, maka kita harus membaca dari Efesus 6:5-8, yang berbunyi:
Labels:
8 etos kerja profesional,
Alkitab,
Etos Kerja,
Firman Tuhan,
Jansen Sinamo,
Renungan,
SMS
Friday, June 22, 2012
Orang yang Mengandalkan Tuhan
Pagi ini aku dibangunkan dengan alarm handphone, Pk. 06.00. Itu adalah jadwal tetap bangun pagiku setelah mendengar lagu Hillsong - From The Inside Out. Yah, lagu alarm itu belum pernah kuganti lagi sejak ntah berapa bulan yang lalu, memang aku suka mendengarkan lagu-lagu dari Hillsong. Salah satu band favoritku.
Setelah bangun, aku mengechek handphone, dan ada satu sms dalam bahasa Inggris dari seorang teman yang masih kuliah di Fakultas Hukum Unpad. SMS itu berbunyi seperti ini:
"But blessed is the man who trusts in the LORD, whose confidence is in him.. He will be like a tree planted by the water that sends out its roots by the stream. It does not fear when heat comes; its leaves are always green. It has no worries in a year of drought and never fails to bear fruit." (Jeremiah 17:7-8 NIV 1984).
Labels:
Facebook,
Firman Tuhan,
Pertamina,
Pohon di tepi air,
Renungan,
Saat Teduh,
SMS,
Tuhan,
Twitter,
Yeremia
Wednesday, May 23, 2012
The 2012 Top Indonesian Universities (Universitas Terbaik di Indonesia Tahun 2012)
Menurut QS Top Universities, maka peringkatnya:
- University of Indonesia (score 67.80, peringkat ke-50 di Asia)
- Universitas Gadjah Mada (score 54.50, peringkat ke-80 di Asia)
- Airlangga University (score 52.10, peringkat ke-86 di Asia)
- Bandung Institute of Technology (ITB), (score 47.80, peringkat ke-98 di Asia)
- Padjadjaran University, (score 41.10, peringkat ke-128 di Asia)
- Bogor Agricultural University (IPB), (score 40.14, peringkat ke-134 di Asia)
- Diponegoro University, (score 35.20, peringkat ke-152 di Asia)
- Sepuluh Nopember Institute of Technology (ITS), (score 30.30, peringkat ke-190 di Asia)
- Pelita Harapan University, (score 24.70, peringkat ke-201+ di Asia)
- Brawijaya University, (score 24.50, peringkat ke-201+ di Asia)
Menurut 4ICU, maka peringkatnya:
- Bandung Institute of Technology (ITB), peringkat ke-16 di Asia
- University of Indonesia, peringkat ke-28 di Asia
- Gadjah Mada University, peringkat ke-45 di Asia
- Gunadarma University, NA
- Indonesia University of Education (UPI), NA
- Diponegoro University, NA
- Universitas Sebelas Maret, NA
- Sepuluh Nopember Institute of Technology (ITS), NA
- Airlangga University, NA
- Bogor Agricultural Institute (IPB), NA
Labels:
4icu,
Bandung,
Indonesia,
Jakarta,
QS,
semarang,
Surabaya,
Times Higher Education,
Universitas,
Universitas Terbaik,
Webometrics,
Yogyakarta
Location:
Lokasi tidak diketahui.
Sunday, May 13, 2012
Anti Mall Tour Part 3: Chinatown Tour – Glodok Pecinan, Jakarta
What’s up guys?? Well, kali ini Domci alias Domski sebagai Penulis akan
menceritakan perjalanan anti mall tour kita, yaitu suatu program yang didesain
khusus buat anak-anak alias barudak kalo orang Bandung bilang ato arek-arek
kalo orang Suroboyo yang sedang “Jamila”. Apaan tuh “Jamila”? ingat ya, Jamila
bukan Jameela (emang Mulan, wkwkkw). So, sejak beberapa minggu yang lalu Domci
udah cerita tentang tekad kita menikmati Jakarta dengan cara kita sendiri yang
unik dengan mengusung konsep anti mall tour alias jalan-jalan yang bukan ke
mall. Target dari konsep ini adalah menghilangkan stigma orang-orang Indonesia
yaitu kalo jalan-jalan di Jakarta kudu ke mall. Dan kita sukses dalam 2
perjalanan terakhir, dan ini pula yang menjadi alasan untuk tetap melanjutkan
di di Part 3.
Dari Sosialita menjadi Jamila @ Kantin BSM Thamrin |
Oh ya, Domci lupa menjelaskan arti Jamila tadi ye. Baiklah, Jamila
adalah singkatan dari “Jatuh Miskin Lagi”, ingat Jamila bukan Jameela apalagi
Jamidong. Kok bisa? Jadi gaji kita kan sekitar 15an gitu, maksudnya tanggal
15an udah mulai sekarat alias jatuh miskin lagi. Nah, kebetulan bentar lagi
tanggal 15 dan kita sudah siap2 dengan fenomena jamila. Hehehe. So, kali ini
kita putuskan menjelajahi Pecinan. Ingat, "Pecinan", bukan Pecinaan apalagi
pecintaan, yang terletak di kota Jakarta. Hmm, ada yang lupa. Kali ini kita
berangkat sebanyak 7 orang, ada Mbok Des si Cameroon Diaz, Ummi STC (Si Terlalu
Cacat) yang adalah ketua perkumpulan cacat, Mbak Rika Putri Gresik, Harto si
Manusia Jangkung, Penulis sendiri yang adalah paling ganteng dan paling baik,
yang semuanya member tetap dari tour ini serta bagian dari perkumpulan Jamila
sejagad, dan ada 2 tamu istimewa, Mas Seto temen SMA si Ummi STC, dan Mas Anjas
yang sepanjang perjalanan di godain terus sama kita2. Hehehe….
Labels:
BPS Legal Pertamina,
BPS Pertamina,
busway,
Glodok,
Jakarta,
Jalan-Jalan,
Jin de Yuan,
KRL,
Pecinan,
Santa Maria de Fatima,
Toa Se Bio,
Tour
Location:
Glodok, Jakarta 11120, Indonesia
Thursday, May 03, 2012
Sosialita: Canteen Explorer!!
Hello guys, kalo makan siang biasanya dimana? Paling juga di kantin kantor kan, yah sejauh-jauhnya kira radius 250 meter lah, Kenapa coba?
Pertama, kalo punya mobil, pasti males ke tempat parkir. Kalo kantornya tempat parkirnya di basement, rempong cyn... Kalo parkirnya di lapangan parkir, panas cyn.. Jadi mending ke kantin, deket, gak repot dan gak panas.
Kedua, kalo dah nekat juga ngeluarin mobil, di jalanan suka macet! Remember, Jakarta is an unpredictable city! Kadang-kadang lancar, but sometimes the traffic is so heavy! Belum lagi cari parkiran susah, terus bayar uang parkir. Jauh lebih rempong cyn...
Ketiga, kalo naek angkutan umum atau taxi juga bukan pilihan bagus. Bayangkan naik bajaj buat nyari kantin, udah keringetan, rambut acak2an, terus kaki gemeteran. Apalagi kalo naek Kopaja atau Metromini. Hello, itu mau makan atau mau pulang ke kosan. Naek busway? Lama cuy nunggunya, keburu jam makan siang dah abis. Naek taxi? Kalo rame2 sih enak, kalo sendiri atau berdua, berat di ongkos!!
Tim Canteen Explorer di Grand Indonesia |
Kedua, kalo dah nekat juga ngeluarin mobil, di jalanan suka macet! Remember, Jakarta is an unpredictable city! Kadang-kadang lancar, but sometimes the traffic is so heavy! Belum lagi cari parkiran susah, terus bayar uang parkir. Jauh lebih rempong cyn...
Ketiga, kalo naek angkutan umum atau taxi juga bukan pilihan bagus. Bayangkan naik bajaj buat nyari kantin, udah keringetan, rambut acak2an, terus kaki gemeteran. Apalagi kalo naek Kopaja atau Metromini. Hello, itu mau makan atau mau pulang ke kosan. Naek busway? Lama cuy nunggunya, keburu jam makan siang dah abis. Naek taxi? Kalo rame2 sih enak, kalo sendiri atau berdua, berat di ongkos!!
Monday, April 30, 2012
Anti Mall Tour Part 2: Kampung Budaya Betawi di Setu Babakan
Sesuai janji Penulis, kali ini Penulis akan melanjutkan tentang bagaimana menikmati Jakarta dengan cara yang unik, murah dan menyenangkan. Kami menyebutnya Anti Mall Tour Movement!! Wuidih, mantap gile, kaya pergerakan ape aje (kata orang Betawi). Dan kebetulan sekali, kali ini, Penulis dan rombongan akan mengunjungi Perkampungan Budaya Betawi, Setu Babakan, Kelurahan Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Kali ini rombongan kita berkurang satu, yaitu si Nenek Garing (ex Nenek Rambut Palsu), hihihi..
How to get there?
Pertanyaan wajib buat pembaca! Bagaimana cara mencapai kesana?? Ada beberapa alternatif:
Bus
Dari Terminal Blok M (pasti tahu kan menuju Blok M), naik Kopaja S616 bayar ongkos Rp 2000, berhenti di pintu gerbang Setu Babakan, langsung masuk aja cuy (free entrance)..
KRL
Dari Gambir (atau stasiun yang dilewati KRL Jurusan Jakarta Kota-Bogor diantaranya Juanda, Gondangdia, Cikini, Manggarai, Kalibata, Pasar Minggu, Lenteng Agung), naik KRL bayar ongkos Rp 6000, berhenti di Stasiun Tanjung Barat, lalu nyambung dengan Kopaja S616, bayar ongkos Rp 2000 (ini lebih direkomendasikan karena lebih cepat), berhenti tepat di depan gerbang Setu Babakan.
How to get there?
Pertanyaan wajib buat pembaca! Bagaimana cara mencapai kesana?? Ada beberapa alternatif:
Bus
Dari Terminal Blok M (pasti tahu kan menuju Blok M), naik Kopaja S616 bayar ongkos Rp 2000, berhenti di pintu gerbang Setu Babakan, langsung masuk aja cuy (free entrance)..
KRL
Dari Gambir (atau stasiun yang dilewati KRL Jurusan Jakarta Kota-Bogor diantaranya Juanda, Gondangdia, Cikini, Manggarai, Kalibata, Pasar Minggu, Lenteng Agung), naik KRL bayar ongkos Rp 6000, berhenti di Stasiun Tanjung Barat, lalu nyambung dengan Kopaja S616, bayar ongkos Rp 2000 (ini lebih direkomendasikan karena lebih cepat), berhenti tepat di depan gerbang Setu Babakan.
Labels:
Betawi,
Jakarta,
Kampung Adat,
Kampung Betawi,
Kerak Telor,
Setu Babakan,
Situ Babakan,
Tour
Location:
Situ Babakan, Jakarta, Indonesia
Thursday, April 26, 2012
10 Perusahaan Indonesia yang Masuk 2000 Korporasi Global
Sepuluh perusahaan di tanah Air menembus jajaran 2.000 perusahaan tercatat di bursa terbesar di dunia versi majalah Forbes, Global 2000. Sepuluh perusahaan itu terdiri atas enam badan usaha milik negara (BUMN) dan empat swasta. Perushaaan perbankan mendominasi dengan lima perusahaan.
Pemilihan kategori terbesar tersebut didasarkan pada aset, laba bersih hingga kapitalisasi pasar. Dalam laporan terbaru Global 2000 yang dirilis Forbes, Kamis (19/4) ini, pada 2011 pendapatan 2.000 perusahaan global itu mencapai US$ 36 triliun atau naik 12 persen dibanding tahun sebelumnya.
Sedangkan dari sisi laba mencapai US$2,64 triliun (naik 11 persen) dan aset US$ 49 triliun naik 8 persen. “Total perusahaan tersebut terdiri dari 83 juta orang di seluruh dunia,” tulis Forbes.
Secara global, Exxon menempati urutan pertama sekaligus memperoleh predikat paling menguntungkan. Dengan laba tahunan pada 2011 mencapai US$ 41,1 miliar, Exxon menggeser JP Morgan Chase yang menempati urutan teratas tahun sebelumnya dengan laba US$ 19 miliar.
Di urutan ketiga hingga kesepuluh, berturut-turut adalah General Electric,Royal Dutch Shell, ICBC, HSBC Holding, PetroChina, Berkshire Hathaway, Wells Fargo,dan Petrobras.
Berikut adalah 10 perusahaan Indonesia tersebut.
Labels:
BCA,
BNI,
BRI,
Bumi Resources,
BUMN,
Danamon,
Forbes,
Global 2000,
Gudang Garam,
Mandiri,
PGN,
Telkom
Tuesday, April 24, 2012
Anti Mall Tour Part 1: Mencari Pesugihan demi Jodoh di Kota Bogor
What? Pesugihan? Hello..... ini abad ke-21 bung? Hari gene masih nyari pesugihan...
Begitulah kira-kira respon pembaca membaca judul tulisan kali ini (mungkin kali ye, hehehe).
Tapi bukan itu yang dikerjakan oleh kelompok Bimbingan Profesi Sarjana Legal Pertamina Tahun 2011 Lokasi OJT Jakarta pada Sabtu, 21 April 2012 yang lalu. Memang sih kita berangkat ke Kebun Raya Bogor (Bogor Botanical Garden) yang terletak di tengah kota Bogor, mencari pohon-pohon besar sambil mengucap: "jodoh..jodoh..ketemu jodoh..". Hahaha, kelompok desperado yang lagi galau sama jodoh (bagi pembaca yang tertarik, silahkan hubungi Penulis untuk arrange Blind date ya). Wkwkwkw, cacat....
Begitulah kira-kira respon pembaca membaca judul tulisan kali ini (mungkin kali ye, hehehe).
Tapi bukan itu yang dikerjakan oleh kelompok Bimbingan Profesi Sarjana Legal Pertamina Tahun 2011 Lokasi OJT Jakarta pada Sabtu, 21 April 2012 yang lalu. Memang sih kita berangkat ke Kebun Raya Bogor (Bogor Botanical Garden) yang terletak di tengah kota Bogor, mencari pohon-pohon besar sambil mengucap: "jodoh..jodoh..ketemu jodoh..". Hahaha, kelompok desperado yang lagi galau sama jodoh (bagi pembaca yang tertarik, silahkan hubungi Penulis untuk arrange Blind date ya). Wkwkwkw, cacat....
Pose di depan Stasiun Bogor |
Perjalanan kami awali dengan keterlambatan sekitar 1 jam dari rencana. Siapa lagi penyebabnya kalau bukan ketua perkumpulan cacat alias Ummi STC (Si Terlalu Cacat). Kemudian dengan setengah berlari-lari, kami membeli tiket KRL Jurusan Jakarta Kota - Bogor seharga Rp 7000 dari Stasiun Gambir. Perjalanan KRL ini dipimpin oleh Ivonne Si Hantu Kereta alias Nenek Berambut Palsu (dulunya sih, sekarang udah gak berambut palsu lagi). Jadi siapa saja sih anggota rombongan ini? Tadi udah disebutin dua orang, kita ada 4 orang lagi, yaitu Mbok Des si Gadis Bali si Kamus Berjalan, Harto si Mr. High Man, Mbak Rika alias Mrs. Li Yeong Ojan dan Penulis alias Domci si Manusia Pocong. Sekitar 1 jam lebih, kami tiba di Stasiun Bogor dan langsung cari makan karena sudah kelaparan.
Labels:
Bogor,
BPS Legal Pertamina,
BPS Pertamina,
Jalan-Jalan,
Jawa Barat,
Kebon Raya Bogor,
Kuliner,
Tour
Location:
Bogor, Indonesia
Wednesday, April 18, 2012
Inilah ke 83 Marga Keluarga Besar PARNA
Bagi masyarakat Bangso Batak dan para anthropolog/etnolog telah banyak mengkaji keberadaan marga-marga keturunan Raja Nai Ambaton yang teguh memegang amanat leluhurnya dalam membangun ikatan persaudaraan pada berbagai wilayah di Indonesia sampai ke luar negeri (desa na ualu). Warga Parna dalam berkomunikasi persaudaraan tidak memandang adanya sekat/batas, wilayah penyebaran sub etnis (puak), agama, sosial budaya, sosial ekonomi dan sosial politik. Kenyataan, sebegitu tahu dirinya bagian dari marga PARNA komunikasi akan terbangun secara spontanitas. Ini sudah menjadi kebiasaan dan berlangsung cukup lama, bukan satu abad saja. Telah teruji dalam sejarah perjuangan, zaman revolusi, termasuk dalam menegakkan kemerdekaan RI, demikian dituturkan para orang tua-tua pelaku perjuangan dari berbagai wilayah.
Begitu sakral ikatan kekerabatan (pertuturan) PARNA ini bagi individu yang sudah merasakannya. Banyak perantau mendapat pengayoman dari semarganya, ketika dia berada di daerah baru di seluruh wilayah Indonesia ia mendapatkan orang tua, walau orang tua kandungnya jauh nun di tanah Batak sana. Seorang putra Batak keturunan Raja Nai Ambaton diperantauan cukup menyebut tahu lingkup marga-marganya, itu sebagai modal berkomunikasi, bahwa ia anak, bapak dan kakek, atau cucu, termasuk boru (sepengambilan-berkawan).
Begitu sakral ikatan kekerabatan (pertuturan) PARNA ini bagi individu yang sudah merasakannya. Banyak perantau mendapat pengayoman dari semarganya, ketika dia berada di daerah baru di seluruh wilayah Indonesia ia mendapatkan orang tua, walau orang tua kandungnya jauh nun di tanah Batak sana. Seorang putra Batak keturunan Raja Nai Ambaton diperantauan cukup menyebut tahu lingkup marga-marganya, itu sebagai modal berkomunikasi, bahwa ia anak, bapak dan kakek, atau cucu, termasuk boru (sepengambilan-berkawan).
Labels:
Batak,
Ginting,
marga Batak,
marga Parna,
Munthe,
Nai Ambaton,
Parna,
Saragi,
Simbolon,
Tamba
Location:
Jalan Padang, Jakarta 12970, Indonesia
Monday, March 19, 2012
Lowongan Kerja Pertamina EP Tahun 2012
Pertamina EP adalah perusahaan yang bergerak di sektor hulu Migas di Indonesia. Untuk mencapai visi perusahaan, Pertamina EP berupaya untuk melakukan kegiatan eksplorasi dan produksi yang lebih progresif dan terarah dengan standar keselamatan yang tinggi dan kualitas sumber daya manusia yang kompetitif. Dalam rangka memenuhi kebutuhan pekerja yang handal secara kuantitas dan kualitas, Pertamina EP memberikan kesempatan kepada putra putri Indonesia untuk bergabung menjadi pekerja melalui Program Rekrutmen Pekerja Fresh Graduate, untuk ditempatkan di seluruh wilayah kerja Pertamina EP, dengan ketentuan dan persyaratan sebagai berikut :
PERSYARATAN :
1. Lulus dari Perguruan Tinggi / Universitas / Institusi Pendidikan Negeri atau Swasta terakreditasi, dengan bidang studi sebagai berikut :
The 2012 Top 10 Law Schools in Indonesia (Fakultas Hukum Terbaik di Indonesia Tahun 2012)
Setelah Penulis merilis 10 Fakultas Hukum Terbaik di Indonesia Tahun 2011, ternyata ada banyak kritik, opini dan masukan yang membangun sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam melakukan pemeringkatan terhadap Fakultas Hukum di Indonesia. Pada pemeringkatan tahun 2011 yang lalu, poin terbesar Penulis berikan pada jumlah alumni yang mengisi di reputable law firm di Jakarta (baik sebagai associates maupun partners) karena menurut Penulis, law firm adalah satu-satunya badan usaha yang core bisnis-nya adalah memberikan layanan hukum (legal services) dan reputable law firm “hanya” meng-hire sarjana hukum dari kampus terbaik. Penilaian ini mendapat kritik keras dari pembaca. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini, Penulis mulai memperbaiki metode pendekatan yang dilakukan dalam pemeringkatan.
Pada Tahun 2012 ini, Penulis menggunakan metode pendekatan melalui 3 aspek yaitu kualitas lulusan (graduate quality), kualitas fakultas (faculty quality) dan top of mind. Graduate Quality menduduki poin tertinggi yaitu 50% yang terdiri dari Elite Firm Hiring (20%) yaitu alumni yang dihire oleh reputable law firm di Jakarta, National Reach (10%) yaitu alumni yang menjadi tokoh nasional, Big Companies Hiring (10%), yaitu alumni yang dihire oleh perusahaan-perusahaan besar, Leand Faculty Hiring (10%), kemudian disusul Faculty Quality (30%) yang terdiri dari Fasilitas, Rasio Dosen dan Mahasiswa, Prestasi Mahasiswa, dan Manajemen Fakultas, dan terakhir adalah Top of Mind (TOM) masyarakat Indonesia (20%). Indeks TOM diukur Penulis berdasarkan google pages dengan menggunakan 3 (tiga) kata kunci (keywords).
Secara umum, dilihat dari output (lulusan), fakultas hukum ini dapat dibagi 3 jenis yaitu alumni yang bekerja mayoritas di law firm (UI, UNPAD, UNPAR, TRISAKTI), di korporat/perusahaan (UI, UNPAD, UNPAR, TRISAKTI, UGM, UNAIR, UNDIP), dan di lembaga negara (UI, UNHAS, UII, UNPAD, UGM, UNAIR, UNDIP). Tak perlu berlama-lama lagi, berikut ini adalah The 2012 Top 10 Law Schools in Indonesia alias 10 Fakultas Hukum Terbaik di Indonesia Tahun 2012, dengan catatan peringkat ini hanya berlaku bagi Program Sarjana (S1).
Pada Tahun 2012 ini, Penulis menggunakan metode pendekatan melalui 3 aspek yaitu kualitas lulusan (graduate quality), kualitas fakultas (faculty quality) dan top of mind. Graduate Quality menduduki poin tertinggi yaitu 50% yang terdiri dari Elite Firm Hiring (20%) yaitu alumni yang dihire oleh reputable law firm di Jakarta, National Reach (10%) yaitu alumni yang menjadi tokoh nasional, Big Companies Hiring (10%), yaitu alumni yang dihire oleh perusahaan-perusahaan besar, Leand Faculty Hiring (10%), kemudian disusul Faculty Quality (30%) yang terdiri dari Fasilitas, Rasio Dosen dan Mahasiswa, Prestasi Mahasiswa, dan Manajemen Fakultas, dan terakhir adalah Top of Mind (TOM) masyarakat Indonesia (20%). Indeks TOM diukur Penulis berdasarkan google pages dengan menggunakan 3 (tiga) kata kunci (keywords).
Secara umum, dilihat dari output (lulusan), fakultas hukum ini dapat dibagi 3 jenis yaitu alumni yang bekerja mayoritas di law firm (UI, UNPAD, UNPAR, TRISAKTI), di korporat/perusahaan (UI, UNPAD, UNPAR, TRISAKTI, UGM, UNAIR, UNDIP), dan di lembaga negara (UI, UNHAS, UII, UNPAD, UGM, UNAIR, UNDIP). Tak perlu berlama-lama lagi, berikut ini adalah The 2012 Top 10 Law Schools in Indonesia alias 10 Fakultas Hukum Terbaik di Indonesia Tahun 2012, dengan catatan peringkat ini hanya berlaku bagi Program Sarjana (S1).
Subscribe to:
Posts (Atom)